"beibh....kamu mau ngomong apa???" tanya mira bingung
"ehm..ehm...." rizal masih ragu
"beibh...?" mira memaksa rizal, tapi dengan cara yang halus
"a..ak..u ma..u pa..mit sama ka..mu.." kata rizal terbata-bata
"pamit..? Maksud kamu?" mira bingung
"bsok aku pindah, ikut bokap yg dipindahin tugas..!" katanya lirih
"kenapa baru bilang sekarang?" tanya mira lembut
"aku gak kuat kasih tau kamu, aku gak kuat bayangin nasib hubungan kita selanjutnya.." rizal menunduk sedih
"beibh...kamu kok jadi cengeng gini sich..?" mira mengangkat kepala rizal (udah dari dulu kalee rizal cengeng)
"kita kan masih bisa pacaran jarak jauh, asal komunikasi kita baik, pasti hubungan kita lancar2 aja, dan yang pasti kita harus saling percaya, kamu percaya aku kan?" lanjut mira
rizal mengangguk
"aku juga percaya kamu, jadi gak ada hal yang harus kita takuti kan?"
rizal mengangguk lagi, di tariknya lembut tangan mira dan di bawanya mira ke dalam pelukannya yang hangat....
"aku sayang kamu beibh.." katanya lirih
mira membalas pelukan itu "aku juga"
***
Keesokan harinya, rizal dan kedua orang tuanya telah bersiap2. Dengan di temani putra dan kedua orang putra, mereka semua pergi menuju bandara soekarno hatta...sayang mira gak bisa menemani rizal ke bandara, katanya sich ada urusan keluarga. (emang kasian lah nasib nie cowok)
Setibanya di bandara...
"sayang...ayo pamit sama putra, bentar lagi pesawat kita lepas landas..." kata mama kepada rizal
"put, gue pamit ya.. Loe jangan ngelupain gue, kapan2 main y ke rumah gue yang baru, ntar gue kasih alamatnya..." kata rizal sedih menahan air matanya
"iya..iya...loe baik2 ya di sana, hati2 milih temen, jangan cengeng loe di sana, loe juga ya jangan lupain gue..loe tmen terbaik gue!"
"put, boleh peluk gak?" tanya rizal
"hm....boleh dech, tapi kali ini aja ya..."
setelah mendapt izin dari putra, tanpa basa basi, rizal lansung saja memeluk putra erat...(gue curiga dech ma nie orng ber2, kayak orang pcrn aja, mesra amat)
"put, gue titip mira ya, jagain dy, jgn smpi dia selingkuh, apa lagi sama loe, loe sahabat terbaik gue.." rizal tak mampu menahan air matanya
"iya...gue janji jagain mira buat loe...loe juga sahabat terbaik gue.."
mendengar kata2 itu, rizal benar2 tak bisa menahan air matanya, air matanya mengalir deras...
"coba aja mira ada, pasti loe dah nangis ya zal.." ledek putra,
"loh..apa nich, kok pundak gue basah..?" lanjutnya, sambil melihat apa penyebabnya
"jiah....ternyata dah nangis duluan nie anak, eh....udah2, malu tauk, ntar disangka gue ngapa2in loe lagi...." putra mencoba mendiam kan rizal yang tak dapat membendung air matanya
"sayang ayo cepat.." teriak mama yang sudah pamit dengan mama papa putra
"put gue pamit..tante om, rizal pamit ya.. Bye put...." katanya berlari mengejar kedua orang tuanya yang sudah jauh di depan sambil melambaikan tangan ke arah putra dan kedua orang tuanya
***
pukul 09.00 pesawat lepas landas. Di pesawat rizal masih saja memikirkan mira, tanpa tau apa yang dilakukan mira sekarang....
I Love You Mira.. Kata rizal dalam hati
bersambung...
Senin, 30 Agustus 2010
Eps4 C.I.N.T.A => WELCOME TO PERAWANG
Eps3 C.I.N.T.A => WELCOME TO PERAWANG
Tet..tet...
Bel pulang sekolah pun berbunyi,rizal segera pulang ke rumahnya
Sesampainya di rumah,rizal lansung menuju kamarnya,di lantai 2,setelah berganti pakaian,rizal turun dan lansung menuju ruang makan.
Di ruang makan terlihat mama yang sedang menyiapkan makanan.Ya..di rumah rizal emang gak ada pembantu,waktu papa menawarkan,mama menolak,katanya kalau ada pembantu mama akan jadi malas.Wah..emang ibu yang rajin sekali..
"hei...sayang,ayo duduk,makan dulu, mama udah buat semur ayam kesukaan kamu.." tawar mama
rizal duduk, mama mengambilkan nasi dan sepotong ayam untuk rizal..
"Ma..kita jadi pindah ya..?" tanya rizal
"huft.." mama menghela napas "sayang,mungking brt bg km psh sm putra"
'loh,mama kok mkirnya putra sih,orng mira jga' btin rizal
"tapi..kmu hrs ngrti,papa sngt menginginkn proyek bsr ini,dan mama gak mau ngecewain papa,kmu jg kn?" jelas mama mmbujuk rizal
sesaat rizal diam, mungkin berpikir..
"emang kita mau pindah kemana,ma?" tanya rizal yang mungkin sudah menerima
mama tersenyum "kata papa sich ke perawang"
"ha..?Perawang?Di mana t0wh??" tanya rizal bingung mendengar tempat yang asing ditelinganya
"kata papa sich,itu nama desa di pekanbaru,tapi mama gak tau juga.."
"Ha..?pekanbaru? Berarti di prov.riau? Berarti di pulau sumtra??? Ya ampun Ma, jarak riau-jakarta itu jauh banget..." kata rizal kesal tapi dia berpikir sesaat..
'perasaan,waktu gue belajar ips,di peta prov.riau,gag da towh tempat yang namanya perawang,jangan2 tempatnya terpencil banget? Adow..' batin rizal
"Emang kita kapan pergi,Ma?" tanya rizal
"lusa sayang..."
"apa?Lusa?Bukannya kemarin kata papa 2 minggu lagi? Kok jadi gini sich ma?" rizal kaget,kaget,kaget, benar.benar kaget
"mama gak tau juga, kata papa dipercepat gitu,.jadi bsok kamu lansung pamit ya ma tmen2 kamu..!"
rizal hanya mengangguk,dia masih tak percaya bahwa besok adalah hari terakhirnya untuk besama kekasihnya itu
***
Keesokan paginya..
Alaram hp rizal telah berbunyi dari pukul 5 pagi,tapi rizal malas bangkit dari tempat tidur. Barulah setelah dibantu dengan cerewetan mamanya, akhirnya rizal bangun juga.Selesai mandi,rizal lansung memakai seragam smp.nya untuk yang terakhir kali.Usai berpakaian,rizal lansung turun menuju ruang makan dengan wajah manyun,matanya juga bengkak,mungkin habis nangis tadi malam (kayak cew ya?)
"Ma,perasaan pagi ini cuaca cerah2 aja ya?Tapi kok disini kayak ada tanda2 hujan gitu ya?Mendung banget..." papa berkata begitu sambil melirik rizal,mama dan papa tertawa kecil
'ih..papa pasti nyindir gue..' batin rizal
"papa...jangan gitu ach.." kata mama membela
'mama juga,ngebelain orang,tapi tadi ketawa juga' batin rizal kesal
"ayo..sayang sarapan dulu!" ajak mama
'kepengen nolak sich,tapi gimana caranya ya?' pikir rizal dalam hati
"assalamualaikum Rizal o.. Rizal.." teriak putra di ambang pintu meniru gaya upin ipin, hari ini rizal di jemput putra, kata putra yang dia ingin menunjukkan motor barunya, satria FU
'yes..thank's put, loe emang penyelamat gue kali ini' rizal membatin senang
"waalaikumsalam.." jawab rizal senang dengan memekarkan senyumnya yang baru terlihat sekali dalam 2 hari ini
"ma,pa..putra dah dijemput tuh, aku pamit dulu ya.." lanjutnya seraya berlari keluar
"gak sarapan dulu sayang?" teriak mama dari dalam
"gak, pergi ma,pa, assalamualaikum.." teriak rizal dari luar
"waalaikumsalam.." jawab mama dan papa serentak
***
Setelah sampai di sekolah, di parkiran...
"duch Put..thank's banget ya, loe emang penyelamat gue kali ini, untung loe jemput gue.nya cepat, kalo enggak, bisa mati kutu gue di rumah sendiri.." cerewet rizal
"emang kenapa?"
"agh..gak usah dibahas males gue.. Terlebih dari itu, ada hal penting yang harus gue kasih tau ke loe.."
"apa?" tanya putra bingung
"gue mau bilang sesuatu" raut wajah rizal berubah serius
"apa? Jangan bilang, kalo sebenarnya loe tu suka ma gue, iya? Ya ampun Zal, tobat.. Nyebut.nyebut.." kata putra ceplas ceplos dengan raut wajah yang gak kalah serius
"ih..waw...gila loe, mana mau gue ma loe, gue tu masih normal tauk.." rizal mulai naik darah
"oh..sory sory, abiz kan biasanya cowok kalo mau nembak cewek kan kayak gitu" katanya dengan polosnya "trus loe mau bilang apa?" lanjutnya
"gue mau pamit..bsok gue pergi.." katanya sedih
"apa?Bukannya kemaren loe bilang 2 minggu lagi?" putra kaget sejadi jadinya
"gue gak tau,kata nyokap di percepat"
"trus..lo dah kasih tau mira?"
rizal menggeleng
"kenapa?Loe takut? Loe gak kuat?Loe gak sanggup??"
rizal mengangguk
"aduch sob,loe tu mesti kasih tau mira sekarang,jangan sampai dia tu tau dari orang lain atau pun dia tau pas loe benar2 akan pergi besoknya,loe jangan cengeng gini donk!" putra kesel dengan sobatnya yang lemah
"Hei Put,Zal!" sapa mira yg tibac dtng
"hai mir,pas banget loe dtng,rizal mau ngomong sesuatu!"
"ngomong?Ngomong apa?" mira bingung
"tauk tuh,tanya aja sendiri,gue pamit dulu ya,mau buat pr,bye!" putra pergi
Rizal dag dig dug,htinya belum siap buat bilang ini ke mira...
bersambung...
Bel pulang sekolah pun berbunyi,rizal segera pulang ke rumahnya
Sesampainya di rumah,rizal lansung menuju kamarnya,di lantai 2,setelah berganti pakaian,rizal turun dan lansung menuju ruang makan.
Di ruang makan terlihat mama yang sedang menyiapkan makanan.Ya..di rumah rizal emang gak ada pembantu,waktu papa menawarkan,mama menolak,katanya kalau ada pembantu mama akan jadi malas.Wah..emang ibu yang rajin sekali..
"hei...sayang,ayo duduk,makan dulu, mama udah buat semur ayam kesukaan kamu.." tawar mama
rizal duduk, mama mengambilkan nasi dan sepotong ayam untuk rizal..
"Ma..kita jadi pindah ya..?" tanya rizal
"huft.." mama menghela napas "sayang,mungking brt bg km psh sm putra"
'loh,mama kok mkirnya putra sih,orng mira jga' btin rizal
"tapi..kmu hrs ngrti,papa sngt menginginkn proyek bsr ini,dan mama gak mau ngecewain papa,kmu jg kn?" jelas mama mmbujuk rizal
sesaat rizal diam, mungkin berpikir..
"emang kita mau pindah kemana,ma?" tanya rizal yang mungkin sudah menerima
mama tersenyum "kata papa sich ke perawang"
"ha..?Perawang?Di mana t0wh??" tanya rizal bingung mendengar tempat yang asing ditelinganya
"kata papa sich,itu nama desa di pekanbaru,tapi mama gak tau juga.."
"Ha..?pekanbaru? Berarti di prov.riau? Berarti di pulau sumtra??? Ya ampun Ma, jarak riau-jakarta itu jauh banget..." kata rizal kesal tapi dia berpikir sesaat..
'perasaan,waktu gue belajar ips,di peta prov.riau,gag da towh tempat yang namanya perawang,jangan2 tempatnya terpencil banget? Adow..' batin rizal
"Emang kita kapan pergi,Ma?" tanya rizal
"lusa sayang..."
"apa?Lusa?Bukannya kemarin kata papa 2 minggu lagi? Kok jadi gini sich ma?" rizal kaget,kaget,kaget, benar.benar kaget
"mama gak tau juga, kata papa dipercepat gitu,.jadi bsok kamu lansung pamit ya ma tmen2 kamu..!"
rizal hanya mengangguk,dia masih tak percaya bahwa besok adalah hari terakhirnya untuk besama kekasihnya itu
***
Keesokan paginya..
Alaram hp rizal telah berbunyi dari pukul 5 pagi,tapi rizal malas bangkit dari tempat tidur. Barulah setelah dibantu dengan cerewetan mamanya, akhirnya rizal bangun juga.Selesai mandi,rizal lansung memakai seragam smp.nya untuk yang terakhir kali.Usai berpakaian,rizal lansung turun menuju ruang makan dengan wajah manyun,matanya juga bengkak,mungkin habis nangis tadi malam (kayak cew ya?)
"Ma,perasaan pagi ini cuaca cerah2 aja ya?Tapi kok disini kayak ada tanda2 hujan gitu ya?Mendung banget..." papa berkata begitu sambil melirik rizal,mama dan papa tertawa kecil
'ih..papa pasti nyindir gue..' batin rizal
"papa...jangan gitu ach.." kata mama membela
'mama juga,ngebelain orang,tapi tadi ketawa juga' batin rizal kesal
"ayo..sayang sarapan dulu!" ajak mama
'kepengen nolak sich,tapi gimana caranya ya?' pikir rizal dalam hati
"assalamualaikum Rizal o.. Rizal.." teriak putra di ambang pintu meniru gaya upin ipin, hari ini rizal di jemput putra, kata putra yang dia ingin menunjukkan motor barunya, satria FU
'yes..thank's put, loe emang penyelamat gue kali ini' rizal membatin senang
"waalaikumsalam.." jawab rizal senang dengan memekarkan senyumnya yang baru terlihat sekali dalam 2 hari ini
"ma,pa..putra dah dijemput tuh, aku pamit dulu ya.." lanjutnya seraya berlari keluar
"gak sarapan dulu sayang?" teriak mama dari dalam
"gak, pergi ma,pa, assalamualaikum.." teriak rizal dari luar
"waalaikumsalam.." jawab mama dan papa serentak
***
Setelah sampai di sekolah, di parkiran...
"duch Put..thank's banget ya, loe emang penyelamat gue kali ini, untung loe jemput gue.nya cepat, kalo enggak, bisa mati kutu gue di rumah sendiri.." cerewet rizal
"emang kenapa?"
"agh..gak usah dibahas males gue.. Terlebih dari itu, ada hal penting yang harus gue kasih tau ke loe.."
"apa?" tanya putra bingung
"gue mau bilang sesuatu" raut wajah rizal berubah serius
"apa? Jangan bilang, kalo sebenarnya loe tu suka ma gue, iya? Ya ampun Zal, tobat.. Nyebut.nyebut.." kata putra ceplas ceplos dengan raut wajah yang gak kalah serius
"ih..waw...gila loe, mana mau gue ma loe, gue tu masih normal tauk.." rizal mulai naik darah
"oh..sory sory, abiz kan biasanya cowok kalo mau nembak cewek kan kayak gitu" katanya dengan polosnya "trus loe mau bilang apa?" lanjutnya
"gue mau pamit..bsok gue pergi.." katanya sedih
"apa?Bukannya kemaren loe bilang 2 minggu lagi?" putra kaget sejadi jadinya
"gue gak tau,kata nyokap di percepat"
"trus..lo dah kasih tau mira?"
rizal menggeleng
"kenapa?Loe takut? Loe gak kuat?Loe gak sanggup??"
rizal mengangguk
"aduch sob,loe tu mesti kasih tau mira sekarang,jangan sampai dia tu tau dari orang lain atau pun dia tau pas loe benar2 akan pergi besoknya,loe jangan cengeng gini donk!" putra kesel dengan sobatnya yang lemah
"Hei Put,Zal!" sapa mira yg tibac dtng
"hai mir,pas banget loe dtng,rizal mau ngomong sesuatu!"
"ngomong?Ngomong apa?" mira bingung
"tauk tuh,tanya aja sendiri,gue pamit dulu ya,mau buat pr,bye!" putra pergi
Rizal dag dig dug,htinya belum siap buat bilang ini ke mira...
bersambung...
Eps2 C.I.N.T.A => WELCOME TO PERAWANG
Setelah berusaha mati matian setengah mampus, akhirnya rizal dan putra berhasil keluar dari kerumunan teman tmannya itu.
Setelah berlari cukup jauh dari kerumunan itu, putra lansung saja memaksa putra untuk membahas masalah tadi...
"oke zal, sekarang cerita, maksud loe apa sich soal pindah pindah itu? Loe serius?" tanya putra
"gue serius putra, 2rius malahan.." rizal meyakinkan sahabatnya itu
"apa?" putra kaget lagi, tapi tidak dengan berteriak sekuat tadi
"kapan loe pindah? Kemana? Kok bisa sich? Trus loe setuju?" tanya putra bertubi tubi
"gila loe ya, banyak amat nanyanya, bingung gue mau jawabnya kayak mana, satu2 napa?" protes rizal
"0h..sory sory, loe kapan pindah?" lanjutnya
"kata bokap sich 2 minggu lagi.."
"pindah kemana?" tanyanya lagi
"gak tau, belum ngurus gue ma soal itu"
"kok bisa gini sich?"
"tauk tuch, bokap gue tiba2 aja di pindahin tugas ma bosnya"
"trus loe setuju?"
"gag lah, mana mau gue, apa lagi mesti pisah ma mira, secara gitu, buat dapatin dia aja susahnya setengah mampus! Tapi..kek na ortu gue gag seiya sekata dech ma gue" jelas rizal sedih
"trus, gimana caranya donk loe kasih tau mira soal ini..?" tanya putra lagi
"jangan tanya gue, gue gak kan tau jawabannya" rizal menunduk sedih
"pokoknya jangan sampai dia tau dlu ya?" pintanya
putra mengangguk.
"eh, btw...gue kayak penjahat aje nich, di introgasi mulu'...?" rizal balik nanya
"eh..? He..he..he... Sory sory, abis tadi kan loe ndiri yang nyuruh gue tanya satu2, lagian kan gue juga pengen tau...!" kta putra cengengesan
Sedang serius2nya membicarakan masalah itu, tiba2 datang seorang gadis cantik menghampiri dan menyapa rizal dan putra
"hai zal, put..!" sapa gadis itu
mendengar suara gadis itu, rizal dan putra kaget sejadi jadinya, seolah mereka tau siapa pemilik suara itu, rizal dan putra berbalik dgn serempak...
"eh..ha..hai..mir!" balas putra pada gadis itu yang ternyata mira
"eh..kamu beibh, hai...!" blz rizal
"duch, mira denger gag ya masalah tadi?" rizal dan putra membatin dengan serempak
"eh..zal, mir, gu..gue duluan ya, ma..mau ke toilet gue, kebelet boker gue...bye.!" putra pamit, tapi kayak kabur gitu
"eh..beibh, putra kenapa? Kok aneh gitu?" tanya mira curiga
"ha..? Aneh? Masa sich? Perasaan kamu aja kali, putra kan emang aneh anaknya..!" jwb rizal, sedikit dengan ekspresi yang lain
"beibh...kamu kenapa? Kayaknya kamu juga aneh?" tanya mira mengalihkan kecurigaannya pada rizal
"ha...? agh ga..gak kok, a..aku biasa2 aja...eh beibh, jepitan kamu bagus dech!" rizal mencoba mengalih kan topik pembicaraan, tapi.. Sayang seribu kali sayang, rencananya itu gatot, alias gagal total, gimana gak? Jelas2 mira gak pake jepitan, malah ganti topik soal itu, ketahuan banget tuch boongnya
Hal itu membuat mira makin curiga, dia memicingkan sebelah matanya pertanda bahwa ia tak percaya
"beibh..." rizal merengek manja, minta agar pacarnya itu, mempercayainya
"ya..ya..ya...udah dech gak usah cengeng!"
rizal lega, pacarnya sudah tidak curiga lagi
"ke kelas yuk, dach mau bel nich...!" mira tersenyum dan menarik lembut tangan rizal berlari ke kelas
Seketika itu juga, rizal jadi kembali mengingat masalah kepindahannya itu, hal itu membuat hatinya sedih, sebentar lagi dia tidak akan lagi melihat senyuman, hangat kelembutan tangan kekasihnya itu. Hatinya semakin miris, perih, seakan akan hatinya ada yang menyayat_nyayat... Air matanya ingin keluar, uh lebay lch... tapi ia menahannya dan mencoba untuk bersikap biasa... (dia memang cow yang sangat melankolis)
besambung...
Setelah berlari cukup jauh dari kerumunan itu, putra lansung saja memaksa putra untuk membahas masalah tadi...
"oke zal, sekarang cerita, maksud loe apa sich soal pindah pindah itu? Loe serius?" tanya putra
"gue serius putra, 2rius malahan.." rizal meyakinkan sahabatnya itu
"apa?" putra kaget lagi, tapi tidak dengan berteriak sekuat tadi
"kapan loe pindah? Kemana? Kok bisa sich? Trus loe setuju?" tanya putra bertubi tubi
"gila loe ya, banyak amat nanyanya, bingung gue mau jawabnya kayak mana, satu2 napa?" protes rizal
"0h..sory sory, loe kapan pindah?" lanjutnya
"kata bokap sich 2 minggu lagi.."
"pindah kemana?" tanyanya lagi
"gak tau, belum ngurus gue ma soal itu"
"kok bisa gini sich?"
"tauk tuch, bokap gue tiba2 aja di pindahin tugas ma bosnya"
"trus loe setuju?"
"gag lah, mana mau gue, apa lagi mesti pisah ma mira, secara gitu, buat dapatin dia aja susahnya setengah mampus! Tapi..kek na ortu gue gag seiya sekata dech ma gue" jelas rizal sedih
"trus, gimana caranya donk loe kasih tau mira soal ini..?" tanya putra lagi
"jangan tanya gue, gue gak kan tau jawabannya" rizal menunduk sedih
"pokoknya jangan sampai dia tau dlu ya?" pintanya
putra mengangguk.
"eh, btw...gue kayak penjahat aje nich, di introgasi mulu'...?" rizal balik nanya
"eh..? He..he..he... Sory sory, abis tadi kan loe ndiri yang nyuruh gue tanya satu2, lagian kan gue juga pengen tau...!" kta putra cengengesan
Sedang serius2nya membicarakan masalah itu, tiba2 datang seorang gadis cantik menghampiri dan menyapa rizal dan putra
"hai zal, put..!" sapa gadis itu
mendengar suara gadis itu, rizal dan putra kaget sejadi jadinya, seolah mereka tau siapa pemilik suara itu, rizal dan putra berbalik dgn serempak...
"eh..ha..hai..mir!" balas putra pada gadis itu yang ternyata mira
"eh..kamu beibh, hai...!" blz rizal
"duch, mira denger gag ya masalah tadi?" rizal dan putra membatin dengan serempak
"eh..zal, mir, gu..gue duluan ya, ma..mau ke toilet gue, kebelet boker gue...bye.!" putra pamit, tapi kayak kabur gitu
"eh..beibh, putra kenapa? Kok aneh gitu?" tanya mira curiga
"ha..? Aneh? Masa sich? Perasaan kamu aja kali, putra kan emang aneh anaknya..!" jwb rizal, sedikit dengan ekspresi yang lain
"beibh...kamu kenapa? Kayaknya kamu juga aneh?" tanya mira mengalihkan kecurigaannya pada rizal
"ha...? agh ga..gak kok, a..aku biasa2 aja...eh beibh, jepitan kamu bagus dech!" rizal mencoba mengalih kan topik pembicaraan, tapi.. Sayang seribu kali sayang, rencananya itu gatot, alias gagal total, gimana gak? Jelas2 mira gak pake jepitan, malah ganti topik soal itu, ketahuan banget tuch boongnya
Hal itu membuat mira makin curiga, dia memicingkan sebelah matanya pertanda bahwa ia tak percaya
"beibh..." rizal merengek manja, minta agar pacarnya itu, mempercayainya
"ya..ya..ya...udah dech gak usah cengeng!"
rizal lega, pacarnya sudah tidak curiga lagi
"ke kelas yuk, dach mau bel nich...!" mira tersenyum dan menarik lembut tangan rizal berlari ke kelas
Seketika itu juga, rizal jadi kembali mengingat masalah kepindahannya itu, hal itu membuat hatinya sedih, sebentar lagi dia tidak akan lagi melihat senyuman, hangat kelembutan tangan kekasihnya itu. Hatinya semakin miris, perih, seakan akan hatinya ada yang menyayat_nyayat... Air matanya ingin keluar, uh lebay lch... tapi ia menahannya dan mencoba untuk bersikap biasa... (dia memang cow yang sangat melankolis)
besambung...
Eps1 C.I.N.T.A => WELCOME TO PERAWANG
Hari ini cuacanya cerah banget, gak ada tanda2 akan datangnya hujan, seperti kemarin2.... Dan seharusnya hari ini mendatangkan kebahagiaan buat setiap orang, tapi...gak buat rizal...
"apa??? Pindah???" rizal begitu kaget mendengar kata2 papanya
kalau tanya rizal kayak mana??? Rizal itu tinggi, rambutnya dipotong moha', kulitnya agak glp, tapi dia terlihat manis dan keren....lanjut ke cerita
"iya sayang,,,2 minggu lagi kita harus pindah...papa dipindahin tugas sama bos papa!" jelas papa
"tapi kok mendadak gini sich, Pa???" tanya rizal dengan nada yang sedikit kesal
"sebenarnya proyek ini, tmen papa yang ditugasin, tapi dia nolak dan bos papa nunjuk papa buat gantiin..." jelas papa
"ya udah, kalau gitu seharusnya papa nolak juga...!" rizal makin kesal
"Gak bisa sayang, papa sangat menginginkan proyek ini, ini proyek besar yang sayang untuk dilewatkan..."
"tapi..rizal gak mau pindah pa..!" rizal menolak dengan tegas
"sayang kamu harus ngerti dengan situasi ini..." mama ikut angkat bicara
"tapi rizal gak mau pindah ma.." rizal menolak dengan menguatkan kalimat 'gak mau'
"rizal gak mau pindah Ma,Pa,...susah tauk ma,pa, cari temen baru, apalagi berbaur dengan lingkungan yang sangat asing bagi rizal..." terlebih dari itu, rizal sangat tidak ingin pisah dengan mira, gadis yang sangat ia suka, apalagi setelah 2thn memendam cintanya, baru dikelas 8 ini lah perasaannya terbalas.
***
"Mir, aku udah lama mendem perasaan aku ke kamu, sejak pertama kali kita ketemu, kenalan, dan saat pertama kali aku mendengar desah lembut suara kamu, aku suka sama kamu mir, dan aku mau, kamu jadi pacar aku, kamu mau gak???"
"Oce..!" jawaban yang sangat singkat tapi sungguh membuat hatinya bahagia
***
Rizal mulai mengenang kembali saat2 pertama kali dia berani menyatakan perasaannya pada gadis yang ia suka itu, mengenang itu membuat hati rizal sangat sedih dan perih (ya ampun...nie cow melankolis banget ya???)
"sayang..." bujukan mama memecahkan lamunan rizal
"agh...." rizal kesel dan berjalan keluar
"sarapannya sayang??" tanya mama
"gak laper.." kata rizal ke luar, selang beberapa detik rizal diluar, dia masuk kembali
"kenapa zal..?" tanya papa bingung
"mau ngambil roti.." katanya dengan cuek lalu keluar lagi. Papa dan mamanya sedikit menahan tawa (ktnya td gak lpr)
"gak papa antar???" papa menawarkan jasa
"gak usah, bisa jalan kaki.." bru beberapa detik di luar, rizal masuk lagi
"kenapa lagi?" sekarang mama yang bingung
"hm...dipikir2, kayaknya capek juga jalan kaki, aku diantar papa aja dech...!" katanya, padahal jarak rumah ke sekolahnya hanya 15 menit kalo jalan kaki....(dasar manja)
papa dan mama rizal hanya tertawa kecil melihat ulah anak semata wayangnya itu (dasar gengsian)
***
akhirnya, rizal diantar oleh papanya...dari rumah, diperjalanan menuju sekolh, sampai tiba di sekolahnya pun, rizal masih saja memasang wajah bete pada papanya, dia masih kesal dengan maslh waktu sarapan.
Rizal berjalan memasuki gerbang sekolhnya dengan melamun, dia memikirkan cara bagaimana dia memberitahu mira tntang ini, tiba2 saja...
"woi bro...." sebuah suara dri belakang menyapa rizal, dan tentu saja itu mengagetkan rizal
"astagfirullah..." rizal mengatur napasnya yang naik turun karena kaget
"apaan sich loe, Put? Ngagetin aja.." rizal kesal
"hi..hi..hi...sory sory, abiz loe nya sich, gue liatin dr td, loe ngelamun aja, kenapa? Ada masalah ya? Cerita2 donk!" kata orang itu yang ternyata putra sahabtnya rizal.
"gue mau pindah put..?" kata rizal sedih
"APA??? PINDAH???" putra berteriak sekencang2nya karena kaget, sampai2 anak2 yang lain mendengarnya
"w0i...sakit nich telinga gue...! Pelan2 aja ngapa..?" rizal makin kesal
anak2 yang tadi mendengar teriakan rizal lansung kaget dan berbondong2 ke tempat rizal dan bertanya
"apa zal? Loe mau pindah? Trus mira gimana?"
"loe pindah zal? Berarti bkalan puts donk ma mira?"
pokoknya semua pertanyaan itu hanya tentang hubungan rizal dan mira. Tentu saja bnyk yg senang bila rizal dan mira putus, soalnya mira itu termasuk cewek inceran cowok2 satu skul. Gmn gak? Dia cantik, pinter, jago main piano, pokoknya perfect dach....
Putra yang menyadari situasi ricuh ini karena ulahnya, cepat2 mencari cara agar rizal dan dia bisa kabur dari kerumunan anak2 sekolah...
bersambung...
"apa??? Pindah???" rizal begitu kaget mendengar kata2 papanya
kalau tanya rizal kayak mana??? Rizal itu tinggi, rambutnya dipotong moha', kulitnya agak glp, tapi dia terlihat manis dan keren....lanjut ke cerita
"iya sayang,,,2 minggu lagi kita harus pindah...papa dipindahin tugas sama bos papa!" jelas papa
"tapi kok mendadak gini sich, Pa???" tanya rizal dengan nada yang sedikit kesal
"sebenarnya proyek ini, tmen papa yang ditugasin, tapi dia nolak dan bos papa nunjuk papa buat gantiin..." jelas papa
"ya udah, kalau gitu seharusnya papa nolak juga...!" rizal makin kesal
"Gak bisa sayang, papa sangat menginginkan proyek ini, ini proyek besar yang sayang untuk dilewatkan..."
"tapi..rizal gak mau pindah pa..!" rizal menolak dengan tegas
"sayang kamu harus ngerti dengan situasi ini..." mama ikut angkat bicara
"tapi rizal gak mau pindah ma.." rizal menolak dengan menguatkan kalimat 'gak mau'
"rizal gak mau pindah Ma,Pa,...susah tauk ma,pa, cari temen baru, apalagi berbaur dengan lingkungan yang sangat asing bagi rizal..." terlebih dari itu, rizal sangat tidak ingin pisah dengan mira, gadis yang sangat ia suka, apalagi setelah 2thn memendam cintanya, baru dikelas 8 ini lah perasaannya terbalas.
***
"Mir, aku udah lama mendem perasaan aku ke kamu, sejak pertama kali kita ketemu, kenalan, dan saat pertama kali aku mendengar desah lembut suara kamu, aku suka sama kamu mir, dan aku mau, kamu jadi pacar aku, kamu mau gak???"
"Oce..!" jawaban yang sangat singkat tapi sungguh membuat hatinya bahagia
***
Rizal mulai mengenang kembali saat2 pertama kali dia berani menyatakan perasaannya pada gadis yang ia suka itu, mengenang itu membuat hati rizal sangat sedih dan perih (ya ampun...nie cow melankolis banget ya???)
"sayang..." bujukan mama memecahkan lamunan rizal
"agh...." rizal kesel dan berjalan keluar
"sarapannya sayang??" tanya mama
"gak laper.." kata rizal ke luar, selang beberapa detik rizal diluar, dia masuk kembali
"kenapa zal..?" tanya papa bingung
"mau ngambil roti.." katanya dengan cuek lalu keluar lagi. Papa dan mamanya sedikit menahan tawa (ktnya td gak lpr)
"gak papa antar???" papa menawarkan jasa
"gak usah, bisa jalan kaki.." bru beberapa detik di luar, rizal masuk lagi
"kenapa lagi?" sekarang mama yang bingung
"hm...dipikir2, kayaknya capek juga jalan kaki, aku diantar papa aja dech...!" katanya, padahal jarak rumah ke sekolahnya hanya 15 menit kalo jalan kaki....(dasar manja)
papa dan mama rizal hanya tertawa kecil melihat ulah anak semata wayangnya itu (dasar gengsian)
***
akhirnya, rizal diantar oleh papanya...dari rumah, diperjalanan menuju sekolh, sampai tiba di sekolahnya pun, rizal masih saja memasang wajah bete pada papanya, dia masih kesal dengan maslh waktu sarapan.
Rizal berjalan memasuki gerbang sekolhnya dengan melamun, dia memikirkan cara bagaimana dia memberitahu mira tntang ini, tiba2 saja...
"woi bro...." sebuah suara dri belakang menyapa rizal, dan tentu saja itu mengagetkan rizal
"astagfirullah..." rizal mengatur napasnya yang naik turun karena kaget
"apaan sich loe, Put? Ngagetin aja.." rizal kesal
"hi..hi..hi...sory sory, abiz loe nya sich, gue liatin dr td, loe ngelamun aja, kenapa? Ada masalah ya? Cerita2 donk!" kata orang itu yang ternyata putra sahabtnya rizal.
"gue mau pindah put..?" kata rizal sedih
"APA??? PINDAH???" putra berteriak sekencang2nya karena kaget, sampai2 anak2 yang lain mendengarnya
"w0i...sakit nich telinga gue...! Pelan2 aja ngapa..?" rizal makin kesal
anak2 yang tadi mendengar teriakan rizal lansung kaget dan berbondong2 ke tempat rizal dan bertanya
"apa zal? Loe mau pindah? Trus mira gimana?"
"loe pindah zal? Berarti bkalan puts donk ma mira?"
pokoknya semua pertanyaan itu hanya tentang hubungan rizal dan mira. Tentu saja bnyk yg senang bila rizal dan mira putus, soalnya mira itu termasuk cewek inceran cowok2 satu skul. Gmn gak? Dia cantik, pinter, jago main piano, pokoknya perfect dach....
Putra yang menyadari situasi ricuh ini karena ulahnya, cepat2 mencari cara agar rizal dan dia bisa kabur dari kerumunan anak2 sekolah...
bersambung...
Langganan:
Postingan (Atom)