"ehm...makasih buat hari ini" kata rizal sesampainya di rumah sherly
"iya..sama.sama" jawab sherly
"ya udah, masuk dech sana, nanti loe masuk angin lagi" kata rizal
"hm...oke, aku masuk dulu ya, dah..."
Sampai sherly menghilang di balik pintu pun, rizal tak berhenti menatap sherly, dia betul.betul terhipnotis dengan cewek tomboy itu...
Rizal lansung pulang ke rumahnya, yg sebelahan dgn rumah sherly...
"ah...bahagianya gue hari ini,..sherly..sherly" kata rizal lalu membuka pintu kamarnya
"hai rizal...!"
"WAAAAA!!!" Rizal kaget setengah idup mendengar suara orang asing di kamarnya, cepat cepat di tutupnya matanya
"woi zal...gag usah kaget gitu juga kali, ini kita kok" kata sebuah suara
Rizal memberanikan diri membuka matanya, perlahan lahan di lihatnya di tempat tidurnya ada amri, raja, dan aidi yg sedang duduk....
"kalian?" kata rizal yg sudah mulai biasa "gimana cara kalian masuk ke kamar aku?"
"kau lupa ya zal? Kita kan juga pernah msuk kekamar kau tanpa kunci?" jelas raja
"oh iya, lupa..." kata rizal
"ah..udah, itu gag penting, sekarang kita ke pokok masalah kita aja lansung" kata aidi
"ha? Masalah? Apa?" tanya rizal bingung
"zal, jawab jujur ya, kau suka sama sherly ya?" tanya amri
"ha? Kok kalian tiba tiba nanya kayak gtu sich?" tanya rizal
"banyak bukti zal,
pertama kau nyuruh kita nolak ajakan sherly buat main ke PEMDA, biar kau bsa berduaan aja sama dia kan?" kata aidi memulai
"ke dua, tadi aku dapat laporan dari tmen aku, namanya mutiara, dia ngeliat kalian berduaan di PEMDA lg pegangan tangan" sambung raja
"dan yg terakhir dari ini.." kata amri memegang sebuah bku agenda, tepatnya diary sich
"ha? Kalian baca baca diary aku ya? Ih...gag sopan" kata rizal merebut diary tu
"kita mau kau jujur ma kita zal" kata amri
Rizal diam sejenak "iya, gue suka sama sherly" jwb rizal akhirnya
"kenapa kau bsa suka sama dia zal?" tanya raja
"karna dia itu apa adanya" jwb rizal
"yg lain?"
"gag ada, menurut gue, mencintai seseorang itu gag perlu ada alasankan, karna jika nanti alasan itu hilang, apa rasa cinta itu juga akn hlang? Gag kan?" jwb rizal
"gue suka gaya loe bro, kalau gtu kau boleh suka sama sherly" kata raja
"jiah...emang kau siapanya sherly?" kata amri
"tapi kau telat zal, sherly udah punya cwog" kata aidi
"ha? Iya? Siapa? Kau ya raja? Soalnya kau kan dekat kali ma sherly?" kata rizal
"ha? Gag ya? Dkat bukan berarti pacaran tau, cwog sherly tu si dennis" jelas raja
"ha? Dennis kapten bsket sekolah kita itu? Tapi orang itu kok gag kayak pacaran, jauh gtu!" kata rizal
"itu lah problem dalam hbungan orang tu, dennis lbh mentingin bsket" kata amri
Rizal terdiam
"kenapa zal? Patah hati ya?" tanya raja meremeh kan rizal
"ehm...gag ah, biar aja lah, walaupun sherly udah pnya pacar, gue gag akan nyerah, liat aja, seminggu lagi, tepat saat clasmeeting, gue bakalan nembk sherly, liat aja nanti!" kata rizal
"ha?" kata amri, raja, dan aidi serempak "beneran?" kata mereka berbarengan lagi
"iya...gue yakin kok, sherly juga suka sama gue, dia bakalan ninggalin tu si dennis tu trus pacaran sama gue dech" kata rizal dgn PeDenya
"GR.." kata amri, raja, aidi berbarengan lg
"GR pisan ei..."
***
Di rumah sherly...
"deg..." amri masuk ke kamr sherly
"bentar, lagi mandi nich!" kata sherly
10 menit kemudian..
"kenapa bang?" tanya sherly keluar dari kmar mandi, tpi dah pke bju ya...
"tadi, kemana aja sama rizal?" tanya amri
"cuma ke PEMDA aja kok" jwb sherly
"deg, kayaknya rizal suka lah ama mu" kata amri
"ha? Apa sich? Yg bner aja? Gag mungkin lah!" kata sherly mash santai
"abng udah nanya sendiri kok ma dy" kata amri
"ha? Trus dy blng iya?" kata sherly kaget lalu duduk di tmpt tdur nya sebelah amri
"iya, kau juga suka ya ma dy?" tanya amri
"gag tau bng, tpi tadi aku deg.deg.an ma rizal, itu berarti suka gag?" tanya sherly
"menurut abng sich iya, kau lbh suka siapa?" tanya amri
"ya aku lebh sayank denis lah bng. Aku lbh cnta denis, tpi aku berdebr debr sma rizal, gmana tu bng?" kata sherly memeluk amri
"deg, kalo menurut abng, itu smua tergantung kau, kalo adeg msh bsa bersbr nungguin denis? Bertahanlah..tpi kalo gag, bkan salah mu menyukai rizal dn ninggalin denis" jelas amri
"aku mau coba bertahan bng, denis berbeda dari cwog yg lain" kata sherly
"berusahalah, bng kan selalu mendukungmu deg" kata amri
"makasih bang" kata sherly
"iya...jangan sedih gitu donk ah..." kata amri,
bersambung...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar