Senin, 27 Desember 2010

Eps22 C.I.N.T.A => WELCOME TO PERAWANG

"raja..." rengek sherly

"apa?" tanya raja

"aku sebel lah sama haini tu" kata sherly

"kenapa dia?"

"masa dia nyuruh aku pacaran sama rizal, trus mutusin denis ya mana mau aku!" cerita sherly

"sher..." kata raja

"apa sich? Orang lg cerita juga, kau tau kan ja, aku gag suka sama rizal, tapi si haini nyuruh aku pacaran sama rizal, mana mau aku, cinta itu kan bukan paksaan!" kata sherly panjang lebar

"sherly.."

"apa sich?"

"di belakang ada denis..." kata raja

"ha?" sherly kaget setengah idup, perlahan tpi pasti dia membalikkan badannya

"den...?" kata sherly

"ja..nanti aja kita bicara" kata denis pergi

"loh..? Ja, dia marah sama aku ya?" raja mengangkat bahunya

"denis tunggu!" cegat sherly

"kenapa?" kata denis cuek

"kamu marah ya? Yg tadi itu..." kata kata sherly terputus

"gag, aku gag marah, terserah kau lah, ini kan urusanmu, ini bukan urusan ku, gag penting juga..." kata denis berlalu

''ha?" sherly tak kuasa menahan air matanya,
cwognya? pacarnya sendiri bicara pake kau sama dia? Trus masalah sherly yg menyangkut dia bukan urusannya, keterlaluan...

"sher..." panggl raja yg kini sudah ada di samping sherly

"raja..." sherly menangis dan lansung memeluk raja "dia ngomong gag dha lembt.lembtnya sama cweg dia sendiri, dia blng itu bukan urusan dia, itu gag penting buat dia, denis jahat banget sich ja...dia nyakitin aku, dia gag dha baik.baik.nya sama aku, maksud dia apa sich ja? dia gag nganggap aku pacar dia ya? Hiks..hiks..." cerita sherly

Raja mengusap punggung sherly "sher...malu tau di sekolah kau nangis, lagian ngapain juga kau meluk aku, turun nich pasaran aku nantik" kata raja

"raja..." sherly kesal ceritanya tak di acuhkan raja

"udah..kau sabar aja ya sher, denis pasti gag bermaksud kayak gtu" kata raja menenangkan sherly

"jadi maksud dia apa?" kata sherly

"nanti aku tanya.in, sekarang kau diam dlu, ntar aku di sangka ngapa2in kau lagi" kata raja

"iya..iya.." kata sherly melepas pelukannya dan menghapus air matanya

"loe bodoh denis, bodoh bngt, cweg sebaik sherly loe sia.sia.in gitu aja, liat aja ntar, jangan nyesel loe, jangan salahin gue, kalo nanti sherly bakalan ninggalin loe" kata rizal dari kejauhan yg sedari tadi melihat adegan itu

***

"argh....kau bodoh den, bodoh..." denis meremas rambutnya
"kenapa kau bsa sekasar itu sama sherly? kenapa kau nyakitin sherly? Kau bodoh den..bodoh..!" kata denis pada dirinya sendiri

"sher...sumpah, maafin aku, aku gag maksud sekasar itu sama kamu, maafin aku sher, maaf..." kata denis lalu memegang kalung yg berliontin kan hurus 'S'

"Aku sayank kamu sher, maaf atas sikap dinginku selama ini sama kamu" kata denis menggenggam kuat kalung itu lalu mencium kalung itu,,

bersambung...

Eps21 C.I.N.T.A => WELCOME TO PERAWANG

"aku suka kamu zal, dan aku pengen kamu jadi pacar aku...ya..aku tau sich, gag baik cewek nembak cowog dluan, tapi aku pengen kamu jadi milik aku, cinta itu buta zal.." kata haini panjang lebar

"jadi jawban kamu zal?" tanya haini

"ehm...maaf hen, aku gag bsa!" jawb rizal

"kenapa?" haini patah hati

"ada cwek lain yang aku suka" jawb rizal

"siapa? Sherly?"

Rizal mengangguk "maaf" kata rizal

"tapi sherly kan punya denis?" haini mulai kecewa

"aku tau...aku sangat tau kalau sherly punya denis, tapi hal itu gag kan buat aku nyerah" kata rizal

"kalau sherly gag suka sama kamu?" tanya haini lagi

"kalau sherly gag suka sama aku, aku yg akan buat dia menyukaiku" jwb rizal mantap

"tapi zal...terkadang, lebih indah dicintai dari pda mencintai" kata haini

"kata.kata itu hanya adil untuk ku hen, orng yg dicintai, tapi tak adil untkmu, orng yg mencintai" kata rizal

"tapi aku menyukaimu zal, bhkan aku mencintaimu, lebih dari siapapun" kata haini, matanya memerah

"maaf hen, tapi aku tidak, terimakash, telah menyukaiku, tapi aku sama sepertimu, aku juga ingin mengungkpkan perasaanku pada sherly" kta rizal

"baik, tapi percyalah dan ingat, aku akan menunggumu hingga kau menyukaiku" kta haini "tapi zal, jika sherly menolakmu?" kata haini

"sama sepertimu, aku pun akan menunggu sherly, hingga dy menyukaiku...maaf hen, aku harus pergi, bye..." kata rizal dam berlalu

"beruntungnya kau sher, dicintai cwog seperti rizal, aku harus bantuin rizal, kasian dia" kata haini

***

"apa hen? Gag, gag mau aku!" kata sherly

"ayolah sher, ini yg terbaik!" pinta haini

"apa kau blng? Ini yg terbaik? Kau nyuruh aku mutusin denis, itu yg terbaik?" kata sherly

"memang itu yg terbaik sher, lebih baik kau sama rizal, rasa cinta dn sayangnya padamu jelas, dari pada denis yg sama sekali gag pernah nganggap kau cweknya!" kta haini

"aku gag bsa hen, ini gag adil, ini gag adil buat mu dn gag adil buat aku..." kta sherly

"sher, pliz..kasian rizal!" haini memohon

"hen, apa sich rencana kau? Jelas.jelas aku tau, kau suka sama rizal, trus napa lak ko suruh aku buat pacran ma rizal? Apa sich maksudmu? Aku gag ngerti!" kata sherly

"sher, aku emg suka ma rizal, bhkn aku cnta sama dy, dan aku cuma pngen rizal bahagia, dan orang yg bsa buat dia bahagia itu, cuma kau sher..pliz.."

"tapi aku gag bsa hen, aku gag suka dn gag cinta sama dia"

"tapi sher, rasa suka dn cinta itu bsa tmbuh dgn seiring waktu" kata haini

"gag, aku gag bsa hen, aku gag bsa khianatin kau, kalo aku sama rizal, trus kau gmana?"

"kau sendiri kan yg blng, terkadang, cinta itu gag harus saling memiliki, iya kan?"

"terserahmu lah hen, yg jelas, aku gag bsa ninggalin denis dn pacarn sama rizal, sory, cinta itu gag bsa di paksa.in" kata sherly berlalu ninggalin haini

"apa lagi yg harus ku lakukan?"

Haini bingung, dia ingin memiliki rizal, tapi hatinya sakit saat rizal tak menerima cintanya, mengabaikan perasaannya. Tapi dia tersadar, perasaan tlus rizal pada sherly, membuat kebenciannya atas penolakan rizal, runtuh...kini, dia bersungguh2 ingin membntu rizal, meski dia tau perih hatinya akan semakin dalam,

bersambung...

Eps20 C.I.N.T.A => WELCOME TO PERAWANG

Hari ini, pagi begitu cerah menyambut kota perawang. Ha? Kota? Kota pha desa sich? Auu ah, gelap...

"pagi ma, pa.." sapa rizal dgn cerianya

"pagi...ceria banget pagi ini zal, tumben!" kata om indra papa rizal

"mau ganti suasana hati pa..." rizal mengambil selembr roti "pa..ma..rizal takut di tinggl nich, pergi dlu ya..." kata rizal

"gag sarapan dlu?" tanya mama

"ntar aja di sekolah, assalamualaikum.." pamit rizal lalu pergi

"waalaikumsalam.."

"Sherly..amri.." teriak rizal dari luar

"masuk zal.." kata sebuah suara dr dalm

"asik...kerumah sherly plng pgi, bsa nebeng sarapan nich, hi..hi.." kata rizal masuk

"ehm...sher, aku nebeng sa.." rizal melongo, mulutnya terbuka 5cm, dia kaget, mendapati aidi dn raja juga sudah ada di rumah sherly

"hai..zal, mau nebeng sarapan juga?" kata aidi menyapa rizal

Rizal hanya tersenyum tipis, lalu manyun...dia kesal, raja dan aidi mencuri start dluan

"tapi dapat sisa aja ya zal, hbs, nasi goreng buatn sherly enak banget" goda raja

Rizal makin manyun, bibirnya kini maju 7 cm, hal itu makin membuat raja dan aidi senang, mereka tos kemenangan...

Setelah selesai sarapn bersama, mereka lansung berangkat bersama.sama...

"eh..sher, loe sama gue ya?" ajak rizal

"o..tidak bisa, sherly sama aku" kata aidi

"o...salah...sherly sama raja" kata raja

"gag, ma gue" kata rizal

"sama aku" kata aidi

"sama aku lah" raja gag mau kalah

"ih..apa.an sich kalian, kayak anak kecil aja, aku sama bng amri ja, yok bng jalan.." kata sherly, amri dn sherly jalan duluan

"ih..kalian nie pnya rencana apa sich, kok gag suka banget kalo gue dket ma sherly" protes rizal

Aidi dan raja pandang.pandangan, mereke tertawa..

"sory zal, kita mau ngetes ko ja, kata.kata ko kemaren tu, beneran apa bohongan" jelas aidi

"e..ternyata beneran" kata raja

"temen.tmen ku sekalian, yg seiman dan budiman, seorang rizal itu, gak pernah main.main sama cinta, ingat ya" kata rizal

"ya..ya..ya sudah, mari kita cabut, nanti telat lagi" kata aidi, lalu mereka pergi juga kesekolah

***

Sesampainya di SMPN 5 SIAK...

"pagi haini" sapa sherly

"pagi sher"

"anak.anak yg lain mana?" tanya sherly yg tak melihat 4 teman.nya lagi

"pada ngambil taplak meja" jwb haini

"oh.." kata sherly ber.oh ria

"pagi sherly" sapa rizal yg bru aja nyampe

"pagi" jawb sherly

"pagi haini, kamu kok sendirian?" sapa rizal pada haini, mukjizat

"pa..pagi zal..i..iya, yg lain lg ngambil taplak meja" jwb haini gugup tak biasa di sapa rizal

"ya udah, aku ke kelas dlu ya, bye haini, bye sherly.." kata rizal lalu pergi

"sher...kau denger tadi kan? Rizal nyapa aku? Pake aku-kamu lagi, oh..no.." kata haini lebay

"biasa ja lah hen" kata sherly

"ini gag biasa sher, ini sangat luar biasa" kata haini

"suka ko lah hen" kata sherly meninggalkan haini dgn kelebay.an.nya

***

"hen..kau beneran bakalan nembak rizal besok?" tanya astri saat jam istirahat

"bneran, dan aku yakin, rizal pasti nerima aku" kata haini

"seberapa yakin?" tanya sinta

"100%" jawb haini mantap

"tapi hen, aku liat, rizal tu suka sama sherly lah, gag mungkin sama kau!" komen ulan

"ha? Gag lah! Rizal tu sukanya ma aku, buktinya aja tdi pagi rizal nyapa aku, trus dia pke aku-kamu ke aku, itu kemajuan yg bgus bmgt" kata haini

"tapi itu bukan berarti dy suka ama mu haini!" kata gita

"ya ampun hen, kau itu udah berpengalaman soal cwog, masa' gara.gara ini aja ko jdi odong sich, aku-kamu itu biasa aja kali" jelas astri

"tuch kalo gag percya, liat ja tu rizal" haini melihat rizal gangguin sherlz, haini panas, tpi semua itu tak meruntuhkn niatnya,
***

"Rizal, apa.an sich, jgn dkat.dkat napa?" kata sherly marah di gangguin rizal "godain aja tu sana haini"

"loh...kok jadi nyambung ke haini sich? Cemburu ya?" kata rizal

"ih..ogah" tolak sherly

"sher, sini" panggl amri

"tuch...aku di panggl bng aam, sana kau" kata sherly lalu berlari

"sher, ikut!" kata rizal

"loh? Samping bng aam ada denis ya? Aduch.." dgn ragu sherly berjalan mendekati amri

"sher tunggu" kata rizal lalu merangkul sherly, itu sengaja dilakukan untk membuat dennis cemburu

"kenapa bng? Oh..hai den" dgn ragu sherly nenyapa denis,

Denis tak menawb, pandangannza terarah pada tangan rizal yg merangkul sherly, Sherly menydari hal itu. Segera di lepasnya tangan rizal dri bhunya, rizal tersenyum puas

"am...aku ke kelas dlu ya, panas di sini" kata denis lalu pergi

sherly menunduk kecewa 'cwegnya dtang, dia mlah pergi' sherly membtin, rizal menyadari kekecewaan sherly itu

***

Keesokan harinya...

"rizal, aku mau ngomong" kata haini serius

"kenapa ya haini? Kok serius gtu mukanya" kata rizal

"zal.."

"ya?"

"ehm..."

"apa?" rizal penasaran

"kmu mau gag jadi cwog aku?" kata haini akhirnya

"ha?" rizal kaget, tak percya dgn apa yg di katakn haini, matanya melotot, sampai.sampai bola matanya mau keluar

bersambung...

Sabtu, 25 Desember 2010

Eps19 C.I.N.T.A => WELCOME TO PERAWANG

"ehm...makasih buat hari ini" kata rizal sesampainya di rumah sherly

"iya..sama.sama" jawab sherly

"ya udah, masuk dech sana, nanti loe masuk angin lagi" kata rizal

"hm...oke, aku masuk dulu ya, dah..." 

Sampai sherly menghilang di balik pintu pun, rizal tak berhenti menatap sherly, dia betul.betul terhipnotis dengan cewek tomboy itu...
Rizal lansung pulang ke rumahnya, yg sebelahan dgn rumah sherly...

"ah...bahagianya gue hari ini,..sherly..sherly" kata rizal lalu membuka pintu kamarnya

"hai rizal...!"

"WAAAAA!!!" Rizal kaget setengah idup mendengar suara orang asing di kamarnya, cepat cepat di tutupnya matanya

"woi zal...gag usah kaget gitu juga kali, ini kita kok" kata sebuah suara

Rizal memberanikan diri membuka matanya, perlahan lahan di lihatnya di tempat tidurnya ada amri, raja, dan aidi yg sedang duduk....

"kalian?" kata rizal yg sudah mulai biasa "gimana cara kalian masuk ke kamar aku?"

"kau lupa ya zal? Kita kan juga pernah msuk kekamar kau tanpa kunci?" jelas raja

"oh iya, lupa..." kata rizal

"ah..udah, itu gag penting, sekarang kita ke pokok masalah kita aja lansung" kata aidi

"ha? Masalah? Apa?" tanya rizal bingung

"zal, jawab jujur ya, kau suka sama sherly ya?" tanya amri

"ha? Kok kalian tiba tiba nanya kayak gtu sich?" tanya rizal

"banyak bukti zal,
pertama kau nyuruh kita nolak ajakan sherly buat main ke PEMDA, biar kau bsa berduaan aja sama dia kan?" kata aidi memulai

"ke dua, tadi aku dapat laporan dari tmen aku, namanya mutiara, dia ngeliat kalian berduaan di PEMDA lg pegangan tangan" sambung raja

"dan yg terakhir dari ini.." kata amri memegang sebuah bku agenda, tepatnya diary sich

"ha? Kalian baca baca diary aku ya? Ih...gag sopan" kata rizal merebut diary tu

"kita mau kau jujur ma kita zal" kata amri

Rizal diam sejenak "iya, gue suka sama sherly" jwb rizal akhirnya

"kenapa kau bsa suka sama dia zal?" tanya raja

"karna dia itu apa adanya" jwb rizal

"yg lain?"

"gag ada, menurut gue, mencintai seseorang itu gag perlu ada alasankan, karna jika nanti alasan itu hilang, apa rasa cinta itu juga akn hlang? Gag kan?" jwb rizal

"gue suka gaya loe bro, kalau gtu kau boleh suka sama sherly" kata raja

"jiah...emang kau siapanya sherly?" kata amri

"tapi kau telat zal, sherly udah punya cwog" kata aidi

"ha? Iya? Siapa? Kau ya raja? Soalnya kau kan dekat kali ma sherly?" kata rizal

"ha? Gag ya? Dkat bukan berarti pacaran tau, cwog sherly tu si dennis" jelas raja

"ha? Dennis kapten bsket sekolah kita itu? Tapi orang itu kok gag kayak pacaran, jauh gtu!" kata rizal

"itu lah problem dalam hbungan orang tu, dennis lbh mentingin bsket" kata amri

Rizal terdiam


"kenapa zal? Patah hati ya?" tanya raja meremeh kan rizal

"ehm...gag ah, biar aja lah, walaupun sherly udah pnya pacar, gue gag akan nyerah, liat aja, seminggu lagi, tepat saat clasmeeting, gue bakalan nembk sherly, liat aja nanti!" kata rizal

"ha?" kata amri, raja, dan aidi serempak "beneran?" kata mereka berbarengan lagi

"iya...gue yakin kok, sherly juga suka sama gue, dia bakalan ninggalin tu si dennis tu trus pacaran sama gue dech" kata rizal dgn PeDenya

"GR.." kata amri, raja, aidi berbarengan lg

"GR pisan ei..."

***

Di rumah sherly...

"deg..." amri masuk ke kamr sherly

"bentar, lagi mandi nich!" kata sherly

10 menit kemudian..

"kenapa bang?" tanya sherly keluar dari kmar mandi, tpi dah pke bju ya...

"tadi, kemana aja sama rizal?" tanya amri

"cuma ke PEMDA aja kok" jwb sherly

"deg, kayaknya rizal suka lah ama mu" kata amri

"ha? Apa sich? Yg bner aja? Gag mungkin lah!" kata sherly mash santai

"abng udah nanya sendiri kok ma dy" kata amri

"ha? Trus dy blng iya?" kata sherly kaget lalu duduk di tmpt tdur nya sebelah amri

"iya, kau juga suka ya ma dy?" tanya amri

"gag tau bng, tpi tadi aku deg.deg.an ma rizal, itu berarti suka gag?" tanya sherly

"menurut abng sich iya, kau lbh suka siapa?" tanya amri

"ya aku lebh sayank denis lah bng. Aku lbh cnta denis, tpi aku berdebr debr sma rizal, gmana tu bng?" kata sherly memeluk amri

"deg, kalo menurut abng, itu smua tergantung kau, kalo adeg msh bsa bersbr nungguin denis? Bertahanlah..tpi kalo gag, bkan salah mu menyukai rizal dn ninggalin denis" jelas amri

"aku mau coba bertahan bng, denis berbeda dari cwog yg lain" kata sherly

"berusahalah, bng kan selalu mendukungmu deg" kata amri

"makasih bang" kata sherly 

"iya...jangan sedih gitu donk ah..." kata amri,


bersambung...

Eps18 C.I.N.T.A => WELCOME TO PERAWANG

"sher, masih lama ya?" tanya rizal di tengah perjalanan

"gag kok, ntar lagi, lewat pom bensin trus tinggal lurus bentar!" jelas sherly

Rizal mendengus kesal "uh..lama banget sich" gumamnya

"ha...oke.oke, dipertigaan belok kiri!" perintah sherly

"ini tempatnya?" tanya rizal kecewa

"yapz, keren kan?"

"apanya yg keren, yang ada cuma orng balapan ma orng pacaran tu!" kata rizal kesal

"maka.nya aku gag mau datang ke sini berdua aja ma mu, ntik kita di sangka pacaran lagi" kata sherly

"emangnya kenapa?" tanya rizal

"ih..ogah banget kalau aku sampai di kira pacaran ma mu, no way.." tolak sherly dgn tegas

"loe emang gag mau jadi pacar aku ya sher" kata rizal dgn nada pelan

"ha? Ko bilang apa tadi?" tanya sherly yg tak mendengar kata.kta rizal tadi

"ha? Ga..gag ada kok, apa bgusnya sich nie tempat?" rizal mengalihkan pembicaraan

"udah lurus aja trus ke dalam, nanti kau bakalan berterimakasih dech ma aku!" kata sherly

Rizal mendengus kesal, dia mulai bosan dgn suasana di sini. Tapi...makin ke dalam, suasana jalan makin sepi dan udara terasa sejuk, memang sangat berbeda dari di awal.awal tadi...

"ih...waw, gila..! ini maksud loe sher?" rizal berdecak kagum

"ya...gmana? Keren kan?" kata sherly

"banget, sumpah, di sni udaranya dingin, trus sepi lagi, pas bnget buat gue yg lg pth hti" komen rizal

"makanya aku pilh tmpat ini, karna di sini sepi, kau jadi bisa kan nenangin diri kau?" kata sherly "nah...stop.stop!" lanjt sherly menyuruh rizal brhenti dkat sbuah bukit, lalu menyuruh rizal menaiki bukit itu

"nah zal, dari atas sana kau teriak lah sekencang.kencang.nya, sekuat.kuat.nya, kau keluarin smua beban dalam hatimu!" kata sherly

Rizal menarik napas dalam.dalam "MIRA, DULU GUE EMANG SAYANG SAMA LOE, CINTA MA LOE, TAPI MAAF, MULAI DETIK INI, UDAH ADA SEORANG CEWEK DI HATI GUE, DAN YANG PASTI DIA JAUH LEBIH BAIK DARI LOE!" kata rizal

"gmana rasanya?"

"lega banget!" jawab rizal "eh sher, loe naik juga donk!" kata rizal, dia mengulurkan tangannya membntu sherly naik, saat naik, tiba.tiba aja kaki sherly kepeleset, dgn sigapnya rizal menangkap sherly,

"waaa.." kata sherly, tanpa sadar sherly memeluk rizal, kini wajah mereka berdua menjadi dkat, bhkan sangat dekat...

"astagfirullah.." rizal salting, lalu menjauh dri sherly, dia gag karuan

"sory" kata sherly datar

"oh iya sher, loe kok bsa tau sich tempat keren kek gni?" tanya rizal mengubh suasana

"aku tau tempat ini dari seseorng yg sngat aku sayang, dlu kami sering bnget main ke sini, apa lagi kalo bete', pkoknya tempat ini, ada lah tempat yg pnuh kenangan buat aku" cerita sherly

"dlu? Loe bilang dlu?" tanya rizal

"yah...soalnya sekarang gag lg" kata sherly

"siapa? Siapa orngnya?" 

"kau gag perlu tau, gag penting uga,
eh iya, tadi ko bilang udah nemuin pengganti mira, siapa orangnya?" tanya sherly

"gag perlu tau, gag pnting uga" kata rizal menciplak kata.kata sherly

"uh, don't copy my style.." guman sherly

'andai kan loe tau sher, cweg itu kau' rizal membatin

Tiba.tiba, tanpa permisi dn tanpa di undang, ujan deras datang...

"wah...sialan, kok bisa hujan sich, perasaan tadi cerah.cerah aja!" omel rizal turun dari bukit, diikuti sherly

"eh...rasa ku di sna ada pondok lah, kita ke sna aja yok!" ajak sherly

Tanpa aba.aba, rizal lansung melesat membawa mtor SP.nya ke pondok itu...
Sesampainya di pondok itu rizal dn sherly lansung berteduh...
Rizal memandangi sherly yg sedari tadi sedang meniup telapak tangan.nya...

"dingin ya sher?" tanya rizal

"begitulah" jawb sherly

"ehm...sebelum.nya sory ya" kata rizal

"buat?" tanya sherly heran

Rizal tak menggubris pertanyaan sherly, di tariknya tangan kanan sherly, di genggam.nya dan di bwanya ke dalam sku jaketnya...

"zal?" tanya sherly heran

"jangan GR ya, ini biar loe gag kedinginan aja!" kata rizal sok cool, padahal dia lagi berdebar.debar tu

Deg...tiba.tiba sherly deg.degan, jantung.nya berdebar.debar, perasaannya gag karuan, mungkin kah ini cinta?

Saat hujan reda, mereka lansung pulang, di perjalanan pulang pun, rizal mash menggenggam tangan sherly, sherly pun tak ingin melepas genggaman tangan yg bgtu hangat itu...



bersambung...

Sabtu, 18 Desember 2010

Eps17 C.I.N.T.A => WELCOME TO PERAWANG

Keesokan harinya di SMPN 5 Siak....

Amri, raja, aidi, dan rizal sedang ngumpul di parkiran, tapi...tak terlihat sherly di antara mereka,

"eh woi, sherly gag marah tu kita tingglin?" kta aidi memulai pembicaraan

"gag tau juga, lagian siapa suruh bangun telat" omel raja

"lagian, loe am, loe kan stu rumah sama sherly, kenapa dia gag kau bangunin sich?" tanya rizal, gaya bhasanya kini sudah campur2, bhsa jakarta perawang...

"eh..aku kan cuma satu rumah sama sherly, bukan satu ranjang, jadinya kan mana tau aku dia dah bangun tau belum" amri membela dirinya yang di salah kan rizal

"eh iya...eh...ntar, kalau sherly ngajak kalian main, tolak aja ya pliz..." kata rizal memohon

"kena..." blum selesai raja menyelesaikan kata2nya, rizal sudah memotongnya

"jangan tanya alasannya, karna itu rahasia" kata rizal

Raja lansung manyun, dari kejauhan terlihat sherly muncul dari gerbang sekolah dengan napas yang tersengal.sengal, dia berlari cepat ke arah amri cs,

"0..0w, gawat nich, siap2 panas dech nie kuping" kata amri ketika menyadari kehadiran sherly

"ehm...eh, aku cabut dluan ya, gue lupa, gue blum buat pr mtk, sory ya, bye..." pamit rizal lalu pergi

"kenapa tu si rizal?" tanya aidi

"antah lah tu, indak tau den do" kata amri, logat minang.nya keluar

Sherly mulai mendekat, tangan raja mulai menghitung dari angka 1, 2, dan...3,

"ih..kalian tu nyebelin kali lah, masa' kalian ninggalin aku sich, kalian tau, tadi aku kebingungan cri tumpangan, untung aja mash ada sinta, jadi aku mash bsa sekolah, kalau gag, gimana coba...." amri cs tutp telinga mendengr ocehan sherly "pkok.nya kalian gag blh kek gtu lagi, ngerti?" kata sherly mengakhiri ocehannya

Amri cs mengangguk patuh,

"eh...iya, hm...ntar kita main yuk, jalan2 gtu, kan dah lama kita gag main sama2 lagi" ajak sherly

"sory, kami gag bsa cup" kata amri cs kompak

"yah...masa' cuma berdua aja sich ma rizal, ntar di sangka pacaran lg, uh...ya udah dech!" kata sherly, nada suaranya trdngar kecewa, lalu dia prg ke kelas

Amri cs lansung terkejut, mereka lansung tatap2an "kayaknya aku tau lah kenapa rizal suruh kita nolak ajakan sherly" kata amri
***

Saat jam istirahat..

"duch sherly mana sich?" kata rizal ngomong sndiri

"hai rizal!" sapa haini tiba2 dtang

rizal menoleh sebentar, lalu memalingkan kembali wajahnya "hai" jawb rizal singkat

"nyari siapa?" tanya haini

"sherly" jwb rizal singkt lg

"kalo sherly mah di kntin" kata haini membalekkn badannya

Mendengar jwbn haini tadi, rizal lansung perg ke kantin, tpi sepertinya haini tak menyadari itu,

"eh, dari pda nyari yg gag ada, mending nyari yg ada aja, kayak aku gtu" kata haini, lalu memalingkan bdan.nya ke arh rizal
"loh...?rizal mana? Ih..aku di tinggalin lagi ya? Rizal nyebelin...." kata haini ksel
***

"Eh sher, gmana kata orng tu? Mereka mau?" kata rizal stlah menemui sherly

"gag" jwb sherly

"alhamdulillah..."

"loh? Kok alhamdulillah?" tanya sherly

"eh..slah, mksud gue, astagfirullah..." jwb rizal "jdi kita prg berdua ya?"

"mau gmana lagi" kata sherly
***

Saat pulang sekolah...

"Sher, cpetan napa, lelet banget" kata rizal

"eh sory sory zal, aku telat, tdi pak dharma lma banget keluarnya" kata sherly

"iya.iya,
ya udah, cpetan..." kata rizal,

bersambung...

Eps16 C.I.N.T.A => WELCOME TO PERAWANG

Setelah pulang dari rumah rizal,
sherly lansung mandi,...

Drt..drt..drt...
Sungguh mati aku tdak bisa meninggalkan dia, walaupun kau dekap aku...

Ringtone hp c6 sherly brbunyi, tanda panggilan msuk, sherly cpat.cpat mengangkat hp.nya,

"Hallo..assalamualaikum..." salam sherly

"waalaikumsalam...sherly, ini tante zhita sayang" kta tante zhita di sebrang sna, nada suara.nya terdengar cemas

"ya tan, ada apa?" tanya sherly

"sher...rizal gag ada di kmarnya, tante udah periksa di kmar mandi, lemari, kolong tempat tdur, tapi gag ada juga" kta tante zhita

'ha? Lemari? Kolong tempat tidur? Emang rizal apa.an?' tanya sherly membatin

"ehm..tante udah tanya rja?" kta sherly

"udah, kta rja dy gag tau" jwb tante zhita
"aduch, sherly tante khawatir kali sma rizal, tante takut dia kenapa2 sherly" smbung tante zhita

"oh...ya udah2, tante tenang dlu, biar rizal aku yg cari, pling dia gag jauh2 juga dari komplek" kta sherly menenangkan tante zhita

"terimakash ya sherly" kta tante zhita mengakhiri pembicaraan

"duch...rizal2, nyusahin aja kau" kata sherly mendengus kesal

Sherly lansung mengambil jaket.nya dan brlari keluar untuk mencari rizal
***

Setelah hampir 1 jam berkeliling kota, eh salah, kompleks maksud.nya, sherly tak kunjung menemukan rizal, ngumpet dimana ya si rizal?
Akhir.nya sherly memutuskan untuk bristirahat di taman kompleks...

"ih...si rizal ngumpet di mana ya?" kata sherly sembari duduk di ayunan taman

Hiks..hiks..hiks...
Tiba2 terdengar suara isak tangis,
udara jdi dingin,
suasana smakin seram,
antara tkut dan penasaran, sherly mencoba mencari asal suara tangisan itu,
lalu dia mendekati suara tangisan itu,
perlahan2 di dkatinya,

"Rizal?" kata sherly mendapati rizal yg sedang menangis, didekatinya rizal
"zal, kau kenapa?" tanya sherly prihatin

Rizal tak menggubris pertanyaan sherly

"Zal, kau kenapa? Jwb napa? Kau ada masalah? Cerita, jangan kek gni" kata sherly

Rizal melihat sherly,
seketika, di peluk.nya sherly, dan dia menangis sejadi.jadinya di plukan sherly, gag kebalek tu?

"Zal?" sherly bingung dengan sikap rizal

"Mira sher..mira" kta rizal msh menangis

"mira? Mira kenapa zal?" tanya sherly, kni nada suara.nya mulai lmbut

"mira mutusin gue sher...kata dia, dia gag kuat pcran jark jauh, pdahal kemarin dy yg blng kalau kita gag pa.pa pcaran jrak jauh, gue sdh sher, gue syang mira, gue gag pduli loe blng gue bencong, krna gue nangis di plukan loe, tapi gue bner2 sdh" crita rizal pada sherly

"zal, kenapa juga kau mesti sdh cuma gra2 hal ini? Mestinya kau brsyukur, mira mau jujur sama kau, dri pda kalian pacran, tpi pnuh kebohongan, kan gag enak, iya kan?" nasehat sherly

"iya, loe bner, tpi gue syang mira, syang...bngt" kata rizal

Sherly menghpus air mta rizal,
"zal, kau tu gag jelek, tpi bkan brarti aku blng kau ganteng ya, pasti msh bnyak cwek yg lbh bsa ngrtiin dn nerima kau apa adanya, dn lbh syang sma kau, dan pst.nya jauh lbh baik dri mira, mka.nya loe jangan pts asa gtu donk!" kata sherly

Seakan terhipnotis, kata.kata sherly tadi mampu menenangkan hti rizal, ada desiran hebat di hti rizal, tiba2 dadanya berdebr,

"makasih ya sher, loe kok baik banget sich sma gue?" tanya rizal

"kan kau temen aku" jwb sherly

"tapi kalau loe baik trus ma gue, mungkin gue bsa suka ma loe" kata rizal

"ha? Gag lucu lah brcnda kau zal, udah ah, bsog, pulang sekolah, biar kau gag sdh lagi, kita jalan2 yok" ajak sherly

"kemana?" tanya rizal

"ke tempat yg kren.... bngt, menurut aku sich, tapi aku jamin, kau pasti suka tempat.nya, soal.nya di sna, gag terlalu rmai, mungkin kau bsa nenangin diri di sna" kata sherly

"hm..blh, tapi berdua aja ya?" kata rizal

"loh..kok berdua sich?
Ajak bng amri ma rja juga donk!" kata sherly "kalau kita berdua aja, ntar kita di sangka pacarn lagi" lanjt sherly

"oh iya juga sich" kata rizal, dia stuju, tapi kecewa

"ya udah, kau jangan sdh lagi ya? Smile donk" kata sherly menghibur rizal

"oke, gue bkalan ngelupain mira, dan mulai kehidupan bru gue, tanpa mira" kata rizal mulai bersemangat,

"yapz, emang harus gtu, cwog itu gag blh cengeng, ya udah, kita pulang yok, kashan tu tante zhita, dia cemas kau gag ada di rumah" ajak sherly

Rizal mengangguk,
'Kapan ya sher, loe bsa jdi milik gue? Loe beda bnget dari cweg yg lain, dan sepertinya loe bner2 udah buat gue jth cinta ma loe' rizal membatin.

bersambung...

Kamis, 21 Oktober 2010

Semua Karna Cinta (Sepasang Kalung Bintang) => part1

"hiks..hiks.." amec yg saat it brumur 7thn duduk terisak di bwh pohon bsar yg rindang dgn tubuh yg pnuh luka

"kamu kenapa?" tanya seorng gadis kcl brusia 6 thn

Amec menggeleng, gadis it menggembungkan pipi kanannya, pertnda kalo dia kesal

"hey, kamu kenapa?" tanya gds itu lg

Amec menggeleng lg, tp sekarng dia mengangkat kepalanya

"loh...muka kamu kenapa?" tanya gdis itu pnik meliht bnyk luka di wjh amec, "loh? Trus? Tangan kamu? Kok berdarah gtu?" tanya gds it lg mkn panik, segera dikeluarknnya kotk p3k dr tasnya, di raihnya dgn lembut tangan amec, bermaksud untk mengobti luka goresan yg ad di pergelangan tangan kanan amec, goresan it emg kcl, tp bnyk mengeluarkn drh...

Tpi syng, amec menepis bntuan gds it, gds it lg2 menggembungkan pipi kanannya...

"kok gag mau sich, gag skt kok" kata gds it meraih tangan amec untk yg ke2 kalinya, tp.. Lg2 amec menepisnya, dn lg2 gds it menggembungkan pipi kanannya...

"ih..kata mama, luka it harus diobatin, biar gag infeksi" kata gds it, dn untk yg ke3 kalinya meraih tangan amec, tp..kali ini amec tk melawan, gdis it senang dn tersenyum sangat manis, membuat amec berdebar...

"kamu kenapa sich? Kok bsa kayak gini" tanya gds it stlh selesai mengobti tangan amec

amec hanya menggeleng, "duch..kamu kok dr td geleng2 trus sich, bicara donk, kamu kenapa sich?" tanya gds it ksl, mungkin kesabrnnya udh hbs

"papa..papa jht, papa mukul mama, aku mau nolong mama, papa mlh mukul ak, aku kesel krn ak lemah, makanya aku goresin kaca di lenganku, e..krn aku gag berani, lukanya jadi kecil gini dech" kata amec mulai bersuara

"ih..papa kamu jaht bngt, kata papa kalo orng jahat harus ditangkap sama polisi, oke, kalo udah bsar nanti aku mau jadi polisi aja, biar aku tangkap papa kamu" kata gadis itu berapi api

"gag bisa donk, polisi it kan harus laki2, kamu sendiri perempuan" kata amec

"hm..iy jg sich, trus gimana donk?" kata gds it sdh

"biar aku aj yg jadi polisi, biar aku yang tangkat papa" kata amec

"betul juga, aku setuju, trus aku jadi dokternya, biar kalo kamu luka aku yang obtin, setuju?" kata gadis it

"setuju" kata amec menyalami tangan gds it

"eh nama kamu siapa?" tanya gds itu

"aris.." kata amec, knp dia bilng aris? Krn di rmh dia sering di panggl aris, "kamu?" tanya amec

"aku tia" kata gds it yg bernama tia

Saat it juga, mereka mengukir sesuatu di pohon bsar tmpt mereka pertama brtemu, yaitu '4 juli 2000' tgl prtma kali mereka brtemu, sejak itu, mereka jadi selalu bermain bersama sama, sampai suatu hari...

"aris, bsok kita gak bsa main lagi" kata tia dgn wajah sedih

"kenapa?" tanya amec

"aku mau pindah" jawb tia

"kemana?" tanya amec lagi

"kata papa ke kalimantan" jwb tia

"kalimantan itu jauh ya?" tia mengangguk

"berarti bsok gak bisa main lagi donk? Berat sich kalo mulai besok ak sendirian lagi, tapi mau gimana lg, ya udh dech, ambil nich" amec menyerah kan sebuah kalung dgn liontin separuh bintang, kalung itu sangat manis

"apa.an nich?" tanya tia bingung

"kalung.." jwb amec

"iya aku tau ini kalung, yang aku tanya itu, ini kalung mainan.nya apa sich?" kta tia

"coba dech, satuin dgn punya ku" amec mendektkn kalung punya nya, gds it menempelkn kalungnya

"wah...keren, jadi bintang" teriak tia girang

"jadi nanti. Kalo kita pisah, bintang ini yg akn mempertemukn kita, krn dia mncri pasangannya" kata amec, tia tersenyum, senyum yg tak akn pernah dilupakn amec

"kamu mau gag jnj sama ak?" tanya amec

"apa?"

"janji, kalo ntar kamu kembali kesini, kamu harus dtang dn nemuin ak di pohon ini, aku akan slalu nunggu kamu, janji ya?" kata amec, mengacungkan jari kelingkingnya

"janji" dan terjadilah janji kelingking...
***

10 thn kemudian...

"deg, ayo rapi.in barang2 kamu, biar bsok kamu tinggl berangkat sekolah aja" kata seorng laki2 kepada adiknya

"iya dharma..." kata adiknya kpd laki2 td yg trnyata brnama dharma

"e..berani ya panggl nama kakak" kata dharma padi adiknya

"e..iya..ampun ampun, tia minta maaf ya kak" kata adik dharma, yg trnyt bernama tia

"udah tuch, beresin barang2 kamu" kata dharma pada tia, sepertimya mereka bru pindah

"siap bos..." kata tia, sekarng gayanya seperti lg hormat saat upcr bndera
'aku gak sabar pengen ketemu kamu lagi ris' batin tia..

bersambung...

Sabtu, 16 Oktober 2010

Eps 15 C.I.N.T.A => WELCOME TO PERAWANG

Kamis ekskul basket...


Dennis mendrible bola yg ada ditangannga, lalu menshutingnya, dan...lemparan yang indah....
Kemudian dennis mendrible lagi dan memainkan bola basket dgn gaya gaya street ball, pastinya gaya gya it sangat keren, cocok untuknya, dan pastinya cewek cewek bakalan klepek2 liat dia...

Tapi, tiba tiba denis brhenti memainkan bolanya, tatapannya tertuju pda 2 orang manusia yang ad di parkiran, 2 orng itu adalah rizal dan sherly, ya...sherly bru saja datang berbarengan dgn rizal dan satu m0t0r lagi, tatapan denis sangat mengisyartkn kecemburuannya, dipantulkannya bola ditangannya sekeras keras mungkin...


"hayo...mereka udah datang bareng loch.." goda kak amec

"apa sich.." kata rizal kesel

"hai kak, hai nis" sapa rizal, di belakngnya ad sherly

"hai jga, moga bth ya ekskul bsketnya" jwb kak amec bersemangat, sedangkn denis hanya tersenyum tipis, sangat tipis...

"eh zal, ak masuk kelas dlu ya, guru yg ngajar ekskul ecc dch msk t0wh, bye..." pamit sherly dan berlari kecil

"oke, ntar pulang bareng ya" kata rizal setengah berteriak

"okeh...kita mulai ekskul kita ya, zal, krn kamu orng bru, kakak bkaln kenalin kamu satu persatu anggota ekskul basket" kata kak amec memulai

"kakak sbgi pembimbing, ini denis ketua tim bsket, ini zian wakilnya, ini fajar, imam, dan fauzi" lanjt kak amec menjelskn

"hai.." sapa rizal ramah, mereka hanya menjawb dgn senyuman, tetapi sangat ramah
***

1 jam telah berlalu, sherly telah selesai ekskul ecc, sekarang dia sedang berdiri di pinggir lapangan, memandangi anak2 yg bermain bsket,

"cara main kamu tetap gak berubh, masih sekeren dulu" kata sherly dgn suara pelan

Rizal menyadari bhw sherly sdng memandang ke arah lpngan, diikutinya pndangan sherly, lurus, lurus kearah....... Dennis,

'dennis? Kenapa sherly mandang dennis segitunya ya? Mereka ada hubungan apa sich' btin rizal brpkir krs

BUKKK...sebuah bola bsket tepat jth di kepala rizal dan berhsl menyadarkn rizal dari lamunannya, alhasil rizal pingsan...
***

"aduch...kok bnyk bintang sich disini?" kata rizal yg bru sadar dari pingsan nya slm 2 jm, dia msh setengh sadar

"sayang, kamu udah sdar nak?" kata tante zhita mamanya rizal menghmpiri rizal,

"mama??" tanya rizal "rizal knp? Trus rizal kok bsa disini?" tanya rizal yg kesdarannya yg spnuhnya sudh kmbl

"tadi kpl kau kena bola basket zal, trus kau pingsan, untung ada dennis yg bsa bwa kamu plng, kalo gag mungkin skrng kau msh trgeletk tk brdaya di tengah lapngn" jwb sherly

Rizal hanya manggut2, mencoba mengingat ingt kejadian td sore...

"ya udah ya tante zhita, om naga, sherly pamit dlu, udah malam soalnya" pamit sherly

"iya, makasih ya udah temenin rizalnya" kata tante zhita

"iya sama2, assalamualaikum" kta sherly lalu keluar dr kamr rizal

"eh bsog kamu hrus ucpin bnyk2 trims sma sherly ya?" kata om naga

"knp?" tanya rizal bingung

"kasihn dia t0wh, slama 2jm kmu pingsan, dy yg nemanin kamu terus tau" kat om naga

"udah yuk pa, biar rizal istiraht dlu" kata tnte zhita keluar dr kamr disusul om naga

setelh orng tuanya gag ada...

"sherly nungguin ak?" tanya rizal pd dirinya sndri

"gag mungkin ach, baik bngt dia, tp emg dia baik sich, prhatian, tpi...ap ya hubungn dia ma denis, kok natapnya dalam gtu?" rizal ng0m0ng sndri

"ach, ngapain jg ak mikirin dia, mnding mikirin mslh mira" kata rizal

drt..drt..drt...
Salahkah bila ak mencintaimu, dan berharp engkau kn jd milikku, walau bnyk yg blng kau tk pnts untkku...

Ringtone hp rizal berbunyi, tnd ad pnggiln msk, sgera rizal mengambl nokia express muric x6 nya, tertera di layar hpnya nama.... pucuk dicinta ulam pun tiba 'my beibh calling' dgn semangt 45 rizal menerima pnggiln it..


"hallo beibh" kata rizal girang "kamu kemana aj sich, aku kangen" kata rizal

"zal, maaf, kita pts aja ya" kata mira disebrang sana

"apa? Putus?" kta rizal kaget stngah hdp

"ya..ak gag kuat long-distance" kata mira "jdi mulai skrng kita putus ya, maafin ak, ini yg trbaik buat kita" kata mira

Tuttt...smbungan diputus, rizal tak bisa berkata apa apa, mulutnya msh trdiam seribu bhs, tak percya dgn apa yg didengar nya tadi...
Mira mutusin dia? It kenyataannya, dgn alsan yg singkt, gak kuat pacrn jark jauh,

Tanpa terasa, air mata rizal jatuh, menetes dipipinya, pikirannya kacau, bercbng2, tp ttp tertuju pd stu titik, yaitu mira...

bersambung...

EPS 14 C.I.N.T.A => WELCOME TO PERAWANG

Di lapangan basket terlihat dennis sedang memandangi kepergian rizal dan sherly, lalu dengan cepat memalingkan pandangannya.

"Rizal...?" terdengar suara kak amac dari arah belakang
'Dia cowok yang akhir akhir ini dekat sama sherly kan? padahal anak baru!" lanjut kak amec berkomentar

"Hm..mana ku tau!" jawab dennis singkat

"hei hati hati loh, mana tau ntar sherlynya diambil lagi ma tu anak baru, baru nyaho' kamu Nis" kata kak amec lagi

"biarin, mana open saya" Jawab dennis cuek

"ih...kau ya nis, jadi orang tu kok cuek bnget sich, padahal sherly itu kan pacarmu" kata kak amec emosi

Ha???? pacar???????????????? gag salah nie? jada dennis itu PACAR sherly, jadi yang dimaksud "anak tu" itu dennis
Akhirnya satu misteri keungkap juga.

"ach udahlah kak," jawab dennis kelihatannya gak suka masalhnya diganggu

"eh nis...aku cuma mau peringatin kau aj, sherly itu cewek yang tepat buatmu, dia baik, jangan dech kau sia.siain dia, apalagi kalo dia sampai diambil orang" kata kak amec

"aku tau apa yang harus ku lakukan, jadi kakak gak usah ikut campur dech" jawab dennis

"ya udah terserah loe dech" kak amec menyerah nasehatin dennis
***

Setelah dari menemui dennis tadi, sherly dan rizal kembali bergabung ketempat amri dn yang lain...
Tapi, disana rizal lebih banyak terlihat murung....

"zal, kau kenapa?" tanya sherly

"Iya zal, kenapa kau? menung menung aj" setuju amri

"gue mikirin cewek gue" jawab rizal lesu

"kenapa cewek kau zal?" tanya raja penasaran

"Kata temen gue cewek gue selingkuh, gue gak percaya, tp..selma ini sahabat gue gk prnh bhng ma gue" kata rizal

"trus sekarang kau mau percaya siapa?" tanya aidi

"gak tau, gue bingung" jawab rizal

"zal.." kata sherly merangkul rizal "aku saranin kau percaya ja ma cewek mu tu, krn dalm suatu hubungan kepercayaanlah yanng diperlukan' tpi...kau jangan terlalu merpercayai, ngertikan maksud ku..." nasehat sherly

Rizal hanya mengangguk diam menjawab nasehat sherly, tak ada kata kata yang dapat iya ucapkan, karna saat ini hatinya sedang bergetar hebat, dadanya berdebar, karna dirangkul sherly

'ya allah, kenapa aku ini? jangan buat aku berdebar karna sherly donk, aku kan  punya mira, apa.apaan ini?' batin rizal

bersambung...

Say you love me = part 3 (edisi singkat) [ending]

Aku masih deg degan, tak sabar menanti kata kata yang akan diucapkan denis...

"Ra, a..a..ku..ma..ma..u" denis masih terbata bata

"apa sich? Kamu mau apa?" kataku, padahal sumpah, aku gak sabar nunggu dia bilang kalau dia mau aku jadi pacar dia, ha..ha..ha..(pede mode on)

"a..ku mau..minta soal ulangan b.ing, kasih ya, sumpah! Aku butuh banget, sebenarnya aku malu minta ini ma kamu, tapi..aku lagi butuh banget nich!" kata denis dengan santai

What? Dia cuma mau bilang itu sampai gagap kayak gitu? Gila..bodoh banget aku bisa geer dan ngarep gini...

"he..?sory dech nis, aku gak inget soalnya" kataku lemas, ya iyalah, aku kecewa banget nich, hancur hatiku..hiks, hiks, hiks..

"oh gitu ya, ya udah dech!" denis pergi, berlalu begitu aja, resek...

Huft..gak semangat dech nie hari, ih..masih gondok 2kilo dech aku...

"Ra.." terdengar suara dari belakang memanggilku, aku menoleh dengan malas, siapa lagi sich?

"apa?" kataku, oh..ternyata amec yang memanggilku..

"Ra, aku butuh jawaban kamu sekarang!" kata amec

"ha? Jawban? Jawabn apa?" kataku, aku gak tau dech maksud amec apa, abis..aku masih kesel

"jwbn atas perasaan ku!" kata amec, ha? Perasaan? Oh iy.. Ya ampun, kan udah seminggu, kok aku bisa lupa sich, gawat..trus aku mesti jawab apa nich?

"ra..ara..jawaban kamu apa?" pertanyaan amec memecahkan lamunanku

"he..? Ng..." duch aku mesti jawab apa nich? Apa ku terima aja ya? Kan aku udah tau amec beneran tulus sayang ma aku, duch tapi aku gak bisa sayang sama dia, aku sayangnya ma denis, tapi...kadang dicintai itu lebih indah dari pada mencintai, tapi.. Tapi aku tetep gak bisa, ih...kenapa sich bukan denis aja yang jadi amec? Duch denis...

"ra..jawaban kamu apa? Aku masih nunggu nich" kta amec, dia lagi lagi memecahkam lamunanku

"ng..?" kepalaku berputar, maksudnya sich buat berpikir, e..sialnya aku malah ngeliat denis ma olga, mesra banget lagi...

Apa..jangan jangan denis emang gak suka aku ya, apa dia sukanya sama olga, aku jadi mengingat ingat harapan palsu yang denis beri padaku, kekecewaan yang baru saja dia buat, membuatku sakit, oke..lebih baik amec aku terima aja...

"ehm..mec, aku ma.."

"SARA CLAUDIA..." belum selasai aku melanjutkan kata kataku, malah udah dipotong duluan dengan teriakan, siapa sich?
Ku lihat asal suara itu, ternyata yang teriak tadi adalah....DENNIS..? Ku lihat denis berteriak, napasnya tersengal sengal, kayaknya sich abis lari, ngapain sich tu cowok?

"ra..pliz tunggu!" kta denis

"apa lagi sich?" jawb ku jutek abis "mec, kita pindah tempat aja yok" lanjutku mengajak amec, amec kan mau aku terima, jangan sampai kedatangan denis membuatku bimbang..

"jangan ra, tunggu" kata denis, masih mengatur napasnya

"ra, aku tau, amec nembak kamu kan ra? Trus sekarang kamu mau kasih jawabannya, kumohon ra, jangan terima amec, pliz.." kata denis memohon

"kenapa emangnya? Apa hubungannya sama kamu?" kataku super jutek

"pokoknya pliz ra, jangan terima amec" kata denis

"ih suka suka aku donk! Emangnya kenapa?" kataku

"i..itu..ka..rena..." katanya terbata bata

"karena apa?" kataku setengah berteriak

"karena..a..aku..suka kamu ra" katanya,

"ha?" kataku kaget tak percaya

"iya ra..karena aku suka kamu" kata denis, kata katanya begitu pasti, tatapannya sangat tulus, tapi..sulit bagiku untuk mempercayainya..

"kamu bercanda kan?" kataku

"gak ra, aku gak bercanda, dari kelas 7, aku udah mendem perasaan ini, aku suka kamu, tapi aku gak berani bilang ra, karena bagiku kau terlalu sempurna untuk ku miliki, aku juga takut kau tolak, tapi..setelah dengar kau ditembak amec, aku jadi punya keberanian, aku takut kamu jadi milik orang lain sebelum aku bilang yang sejujurnya tentang perasaanku ke kamu, tapi sekarang aku udah lega!" katanya, aku gak mimpi kan? Ini gak mimpi kan? Kalo ini mimpi, tolong..tolong jangan bangunkan aku

"la..lalu olga??" tanyaku yg msh tk percaya

"olga? Olga itu cuma sepupu aku ra, dia yang selama ini, bantuin aku buat deket ke kamu..." jelasnya

0..ow..jadi selama ini aku udah salah paham?

"ra, jawabannya..?" kata amec, o iya, aku baru ingat kalo ada dia..

"oke, aku tau, pasti kamu milih amec, dia lebih dlu dari pada aku, sory udah ganggu kalian!" kata denis akan melangkah pergi..

"tunggu..!" kataku menahan denis "kamu curang den, kamu bilang suka ke aku, tapi kamu gak beri aku kesempatan buat aku jawab perasaan kamu, padahal aku juga suka sama kamu" kataku, lancar amat ya?

"tapi..amec?" tanya denis

"maaf mec, aku gak bisa nerima kamu, dari dulu sampai sekarang, aku sukanya sama denis, maaf ya!"
kataku

"oke..aku terima keputusan kamu, asal kamu bahagia sama dia, nis..jga sara" kata amec, lalu dia pergi, kasian sich sama amec, tapi ini lebih baik...

"jadi..ini tandanya kamu terima aku ra?" tanya denis

Aku mengangguk, hatiku senang, perasaan yang kukira selama ini gak akan terbalas, akhirnya terbalas juga...
Terimakasih tuhan... Kini, semua itu bukan hanya sekedar khayalan belaka...

THE END