"Ra, a..a..ku..ma..ma..u" denis masih terbata bata
"apa sich? Kamu mau apa?" kataku, padahal sumpah, aku gak sabar nunggu dia bilang kalau dia mau aku jadi pacar dia, ha..ha..ha..(pede mode on)
"a..ku mau..minta soal ulangan b.ing, kasih ya, sumpah! Aku butuh banget, sebenarnya aku malu minta ini ma kamu, tapi..aku lagi butuh banget nich!" kata denis dengan santai
What? Dia cuma mau bilang itu sampai gagap kayak gitu? Gila..bodoh banget aku bisa geer dan ngarep gini...
"he..?sory dech nis, aku gak inget soalnya" kataku lemas, ya iyalah, aku kecewa banget nich, hancur hatiku..hiks, hiks, hiks..
"oh gitu ya, ya udah dech!" denis pergi, berlalu begitu aja, resek...
Huft..gak semangat dech nie hari, ih..masih gondok 2kilo dech aku...
"Ra.." terdengar suara dari belakang memanggilku, aku menoleh dengan malas, siapa lagi sich?
"apa?" kataku, oh..ternyata amec yang memanggilku..
"Ra, aku butuh jawaban kamu sekarang!" kata amec
"ha? Jawban? Jawabn apa?" kataku, aku gak tau dech maksud amec apa, abis..aku masih kesel
"jwbn atas perasaan ku!" kata amec, ha? Perasaan? Oh iy.. Ya ampun, kan udah seminggu, kok aku bisa lupa sich, gawat..trus aku mesti jawab apa nich?
"ra..ara..jawaban kamu apa?" pertanyaan amec memecahkan lamunanku
"he..? Ng..." duch aku mesti jawab apa nich? Apa ku terima aja ya? Kan aku udah tau amec beneran tulus sayang ma aku, duch tapi aku gak bisa sayang sama dia, aku sayangnya ma denis, tapi...kadang dicintai itu lebih indah dari pada mencintai, tapi.. Tapi aku tetep gak bisa, ih...kenapa sich bukan denis aja yang jadi amec? Duch denis...
"ra..jawaban kamu apa? Aku masih nunggu nich" kta amec, dia lagi lagi memecahkam lamunanku
"ng..?" kepalaku berputar, maksudnya sich buat berpikir, e..sialnya aku malah ngeliat denis ma olga, mesra banget lagi...
Apa..jangan jangan denis emang gak suka aku ya, apa dia sukanya sama olga, aku jadi mengingat ingat harapan palsu yang denis beri padaku, kekecewaan yang baru saja dia buat, membuatku sakit, oke..lebih baik amec aku terima aja...
"ehm..mec, aku ma.."
"SARA CLAUDIA..." belum selasai aku melanjutkan kata kataku, malah udah dipotong duluan dengan teriakan, siapa sich?
Ku lihat asal suara itu, ternyata yang teriak tadi adalah....DENNIS..? Ku lihat denis berteriak, napasnya tersengal sengal, kayaknya sich abis lari, ngapain sich tu cowok?
"ra..pliz tunggu!" kta denis
"apa lagi sich?" jawb ku jutek abis "mec, kita pindah tempat aja yok" lanjutku mengajak amec, amec kan mau aku terima, jangan sampai kedatangan denis membuatku bimbang..
"jangan ra, tunggu" kata denis, masih mengatur napasnya
"ra, aku tau, amec nembak kamu kan ra? Trus sekarang kamu mau kasih jawabannya, kumohon ra, jangan terima amec, pliz.." kata denis memohon
"kenapa emangnya? Apa hubungannya sama kamu?" kataku super jutek
"pokoknya pliz ra, jangan terima amec" kata denis
"ih suka suka aku donk! Emangnya kenapa?" kataku
"i..itu..ka..rena..." katanya terbata bata
"karena apa?" kataku setengah berteriak
"karena..a..aku..suka kamu ra" katanya,
"ha?" kataku kaget tak percaya
"iya ra..karena aku suka kamu" kata denis, kata katanya begitu pasti, tatapannya sangat tulus, tapi..sulit bagiku untuk mempercayainya..
"kamu bercanda kan?" kataku
"gak ra, aku gak bercanda, dari kelas 7, aku udah mendem perasaan ini, aku suka kamu, tapi aku gak berani bilang ra, karena bagiku kau terlalu sempurna untuk ku miliki, aku juga takut kau tolak, tapi..setelah dengar kau ditembak amec, aku jadi punya keberanian, aku takut kamu jadi milik orang lain sebelum aku bilang yang sejujurnya tentang perasaanku ke kamu, tapi sekarang aku udah lega!" katanya, aku gak mimpi kan? Ini gak mimpi kan? Kalo ini mimpi, tolong..tolong jangan bangunkan aku
"la..lalu olga??" tanyaku yg msh tk percaya
"olga? Olga itu cuma sepupu aku ra, dia yang selama ini, bantuin aku buat deket ke kamu..." jelasnya
0..ow..jadi selama ini aku udah salah paham?
"ra, jawabannya..?" kata amec, o iya, aku baru ingat kalo ada dia..
"oke, aku tau, pasti kamu milih amec, dia lebih dlu dari pada aku, sory udah ganggu kalian!" kata denis akan melangkah pergi..
"tunggu..!" kataku menahan denis "kamu curang den, kamu bilang suka ke aku, tapi kamu gak beri aku kesempatan buat aku jawab perasaan kamu, padahal aku juga suka sama kamu" kataku, lancar amat ya?
"tapi..amec?" tanya denis
"maaf mec, aku gak bisa nerima kamu, dari dulu sampai sekarang, aku sukanya sama denis, maaf ya!"
kataku
"oke..aku terima keputusan kamu, asal kamu bahagia sama dia, nis..jga sara" kata amec, lalu dia pergi, kasian sich sama amec, tapi ini lebih baik...
"jadi..ini tandanya kamu terima aku ra?" tanya denis
Aku mengangguk, hatiku senang, perasaan yang kukira selama ini gak akan terbalas, akhirnya terbalas juga...
Terimakasih tuhan... Kini, semua itu bukan hanya sekedar khayalan belaka...
THE END
Tidak ada komentar:
Posting Komentar