Sabtu, 16 Oktober 2010

Eps 15 C.I.N.T.A => WELCOME TO PERAWANG

Kamis ekskul basket...


Dennis mendrible bola yg ada ditangannga, lalu menshutingnya, dan...lemparan yang indah....
Kemudian dennis mendrible lagi dan memainkan bola basket dgn gaya gaya street ball, pastinya gaya gya it sangat keren, cocok untuknya, dan pastinya cewek cewek bakalan klepek2 liat dia...

Tapi, tiba tiba denis brhenti memainkan bolanya, tatapannya tertuju pda 2 orang manusia yang ad di parkiran, 2 orng itu adalah rizal dan sherly, ya...sherly bru saja datang berbarengan dgn rizal dan satu m0t0r lagi, tatapan denis sangat mengisyartkn kecemburuannya, dipantulkannya bola ditangannya sekeras keras mungkin...


"hayo...mereka udah datang bareng loch.." goda kak amec

"apa sich.." kata rizal kesel

"hai kak, hai nis" sapa rizal, di belakngnya ad sherly

"hai jga, moga bth ya ekskul bsketnya" jwb kak amec bersemangat, sedangkn denis hanya tersenyum tipis, sangat tipis...

"eh zal, ak masuk kelas dlu ya, guru yg ngajar ekskul ecc dch msk t0wh, bye..." pamit sherly dan berlari kecil

"oke, ntar pulang bareng ya" kata rizal setengah berteriak

"okeh...kita mulai ekskul kita ya, zal, krn kamu orng bru, kakak bkaln kenalin kamu satu persatu anggota ekskul basket" kata kak amec memulai

"kakak sbgi pembimbing, ini denis ketua tim bsket, ini zian wakilnya, ini fajar, imam, dan fauzi" lanjt kak amec menjelskn

"hai.." sapa rizal ramah, mereka hanya menjawb dgn senyuman, tetapi sangat ramah
***

1 jam telah berlalu, sherly telah selesai ekskul ecc, sekarang dia sedang berdiri di pinggir lapangan, memandangi anak2 yg bermain bsket,

"cara main kamu tetap gak berubh, masih sekeren dulu" kata sherly dgn suara pelan

Rizal menyadari bhw sherly sdng memandang ke arah lpngan, diikutinya pndangan sherly, lurus, lurus kearah....... Dennis,

'dennis? Kenapa sherly mandang dennis segitunya ya? Mereka ada hubungan apa sich' btin rizal brpkir krs

BUKKK...sebuah bola bsket tepat jth di kepala rizal dan berhsl menyadarkn rizal dari lamunannya, alhasil rizal pingsan...
***

"aduch...kok bnyk bintang sich disini?" kata rizal yg bru sadar dari pingsan nya slm 2 jm, dia msh setengh sadar

"sayang, kamu udah sdar nak?" kata tante zhita mamanya rizal menghmpiri rizal,

"mama??" tanya rizal "rizal knp? Trus rizal kok bsa disini?" tanya rizal yg kesdarannya yg spnuhnya sudh kmbl

"tadi kpl kau kena bola basket zal, trus kau pingsan, untung ada dennis yg bsa bwa kamu plng, kalo gag mungkin skrng kau msh trgeletk tk brdaya di tengah lapngn" jwb sherly

Rizal hanya manggut2, mencoba mengingat ingt kejadian td sore...

"ya udah ya tante zhita, om naga, sherly pamit dlu, udah malam soalnya" pamit sherly

"iya, makasih ya udah temenin rizalnya" kata tante zhita

"iya sama2, assalamualaikum" kta sherly lalu keluar dr kamr rizal

"eh bsog kamu hrus ucpin bnyk2 trims sma sherly ya?" kata om naga

"knp?" tanya rizal bingung

"kasihn dia t0wh, slama 2jm kmu pingsan, dy yg nemanin kamu terus tau" kat om naga

"udah yuk pa, biar rizal istiraht dlu" kata tnte zhita keluar dr kamr disusul om naga

setelh orng tuanya gag ada...

"sherly nungguin ak?" tanya rizal pd dirinya sndri

"gag mungkin ach, baik bngt dia, tp emg dia baik sich, prhatian, tpi...ap ya hubungn dia ma denis, kok natapnya dalam gtu?" rizal ng0m0ng sndri

"ach, ngapain jg ak mikirin dia, mnding mikirin mslh mira" kata rizal

drt..drt..drt...
Salahkah bila ak mencintaimu, dan berharp engkau kn jd milikku, walau bnyk yg blng kau tk pnts untkku...

Ringtone hp rizal berbunyi, tnd ad pnggiln msk, sgera rizal mengambl nokia express muric x6 nya, tertera di layar hpnya nama.... pucuk dicinta ulam pun tiba 'my beibh calling' dgn semangt 45 rizal menerima pnggiln it..


"hallo beibh" kata rizal girang "kamu kemana aj sich, aku kangen" kata rizal

"zal, maaf, kita pts aja ya" kata mira disebrang sana

"apa? Putus?" kta rizal kaget stngah hdp

"ya..ak gag kuat long-distance" kata mira "jdi mulai skrng kita putus ya, maafin ak, ini yg trbaik buat kita" kata mira

Tuttt...smbungan diputus, rizal tak bisa berkata apa apa, mulutnya msh trdiam seribu bhs, tak percya dgn apa yg didengar nya tadi...
Mira mutusin dia? It kenyataannya, dgn alsan yg singkt, gak kuat pacrn jark jauh,

Tanpa terasa, air mata rizal jatuh, menetes dipipinya, pikirannya kacau, bercbng2, tp ttp tertuju pd stu titik, yaitu mira...

bersambung...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar