"apa? Serius loe put? Loe lagi gak bercandakan?" rizal kaget..(ya iyalah, siapa juga yang gak kaget kalo denger pacarnya begitu)
"sumpah zal, gue gak bercanda" putra meyakinkan rizal
"woy put, loe jangan jelek jelekin cewek gue lah, gak suka gue" kata rizal kesal
"zal, gue bukan jelek jelekin mira, tapi itu yang gue liat, sekarang loe pikir dech, selama ini ada gak dia sms loe, nelpon, blas sms loe, atau ngangkat telpon loe, ada gak? Gak kan zal, zal sekarang kita bicara hal yang rasional aja kalo..." belum lagi putra menyelesaikan penjelasannya, rizal lansung memotongnya
"ah..bushit loe..!" kata rizal mematikan hp nya dan membanting hp nokia x6 express musicnya, untung lemparnya ke kasur, coba kalo ke lantai, bisa hancur tu hp..
Rizal kesal, kenapa juga putra mesti ngomong kayak gitu? Tapi putra benar, mira gak pernah sms atau nelpon rizal, di sms jg gak di blas, di telpon apalagi, sama sekali gak diangkat...hal itu membuat rizal bimbang, apa bener mira selingkuh? Selama ini putra selalu jujur sama dia...
"argh..." teriak rizal, pikirannya kacau
***
Di kamarnya, Sherly nampak sedang mengutak atik handphonenya, padahal dia sama sekali gak lagi sms.an, mungkin lagi iseng.. Atau lagi nunggu sms...
"dek, abang masuk ya?" kata amri, belum sempat sherly menjawb dia udah masuk aja, kebiasaan yang buruk...
"ih..abang nie kebiasaan dech, belum disuruh udah masuk" kata sherly kesel
"he..he..he..maaf deh!" kata amri, sekarang dia sudah duduk di sebelah sherly
"gimana dek? Anak tu udah ada sms adek?" tanya amri, sherly menggeleng, raut wajahnya sedih
"sabar ya dek, cuma waktu yang dapat ngerubah keadaan ini" kata amri sok bijak abis
"bang, apa aku gak dianggap ya sama dia?" tanya sherly, sifat manjanya datang lagi
"jangan mikir kayak gitu dulu ah.., sabar aja ya, mungkin belum waktunya aja!" kata amri mengelus rambut adik sepupunya itu
Sherly mengangguk manja, di peluknya amri "tapi bang, kapan waktu itu akan datang?" tanya sherly, sekarang dia menitik kan air mata
"abang juga gak tau dek..hanya anak tu dan tuhan yang tau dek, mungkin penantian adek akan terjawab dengan sendirinya, bersabarlah!" kata amri mencoba menenangkan sherly yang menangis
"aku sayang dia bang" kata sherly, dia masih menangis dipelukan abangnya
***
Keesokan harinya..
Sherly berjalan jalan menyusuri lorong lorong kelas, waktu itu di sekolah masih sepi, sherly melihat jam T-SPORTnya, masih jam 6.00, sherly emang sengaja datang cepat, soalnya hari ini dia dpat tugas piket...
Sesampainya di kelas, sherly bersih2, setelah itu dia hanya mengutak atik jam T-SPORT kesayangannya, sambil menunggu kelas gak sunyi lagi..
Pukul 6.30, anak2 udah banyak yang datang, sekarang sherly lagi ditemani haini dan astri...
"eh sher, gimana hubungan kau ma anak tu?" tanya haini
"iya sher, gimana?" tanya astri ikut antusias
"masih kayak yang dulu, gak ada yang berubh" kata sherly, raut wajahnya berubh sedih
"sher, apa enaknya sich pacaran kayak gitu?" tanya haini
"iy sher, pacaran tapi kayak gak pacaran, apa enaknya sich?" sambung astri
"ntah" jwb sherly singkat
"eh sher, mending kau putusin aja tuh anak" saran haini
"iya, setuju aku tu" sambung astri ikut ikutan
"aku sayang dia hen,as" kata sherly
"aku tau, tapi apa ini yang namanya cinta?" tanya haini
"hen, terkadang cinta itu gak butuh balasan, terkadang ada cinta yang hanya sepihak, cinta itu bukan hanya sekedar saling memiliki dan sling mencintai, tapi ada kalanya cinta itu hanya stu pihak yg mencintai..." kata sherly panjang lebar
"wah..nyerah dech sama master cinta" kata astri dan haini bersamaan, tawa mereka meledak...
"tapi..aku salut sama mu sher, kau masih tetap bisa setia sama cowok yang kayak anak tu, yang cuek abiz, tetep sabar ya sher" kata astri setelah mengontrol tawanya yg bgtu hebat
Sherly hanya mengangguk, terlihat jelas dari wajahnya, dia sangat sedih, mungkin ingin menangis....
bersambung...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar