"hiks..hiks.." amec yg saat it brumur 7thn duduk terisak di bwh pohon bsar yg rindang dgn tubuh yg pnuh luka
"kamu kenapa?" tanya seorng gadis kcl brusia 6 thn
Amec menggeleng, gadis it menggembungkan pipi kanannya, pertnda kalo dia kesal
"hey, kamu kenapa?" tanya gds itu lg
Amec menggeleng lg, tp sekarng dia mengangkat kepalanya
"loh...muka kamu kenapa?" tanya gdis itu pnik meliht bnyk luka di wjh amec, "loh? Trus? Tangan kamu? Kok berdarah gtu?" tanya gds it lg mkn panik, segera dikeluarknnya kotk p3k dr tasnya, di raihnya dgn lembut tangan amec, bermaksud untk mengobti luka goresan yg ad di pergelangan tangan kanan amec, goresan it emg kcl, tp bnyk mengeluarkn drh...
Tpi syng, amec menepis bntuan gds it, gds it lg2 menggembungkan pipi kanannya...
"kok gag mau sich, gag skt kok" kata gds it meraih tangan amec untk yg ke2 kalinya, tp.. Lg2 amec menepisnya, dn lg2 gds it menggembungkan pipi kanannya...
"ih..kata mama, luka it harus diobatin, biar gag infeksi" kata gds it, dn untk yg ke3 kalinya meraih tangan amec, tp..kali ini amec tk melawan, gdis it senang dn tersenyum sangat manis, membuat amec berdebar...
"kamu kenapa sich? Kok bsa kayak gini" tanya gds it stlh selesai mengobti tangan amec
amec hanya menggeleng, "duch..kamu kok dr td geleng2 trus sich, bicara donk, kamu kenapa sich?" tanya gds it ksl, mungkin kesabrnnya udh hbs
"papa..papa jht, papa mukul mama, aku mau nolong mama, papa mlh mukul ak, aku kesel krn ak lemah, makanya aku goresin kaca di lenganku, e..krn aku gag berani, lukanya jadi kecil gini dech" kata amec mulai bersuara
"ih..papa kamu jaht bngt, kata papa kalo orng jahat harus ditangkap sama polisi, oke, kalo udah bsar nanti aku mau jadi polisi aja, biar aku tangkap papa kamu" kata gadis itu berapi api
"gag bisa donk, polisi it kan harus laki2, kamu sendiri perempuan" kata amec
"hm..iy jg sich, trus gimana donk?" kata gds it sdh
"biar aku aj yg jadi polisi, biar aku yang tangkat papa" kata amec
"betul juga, aku setuju, trus aku jadi dokternya, biar kalo kamu luka aku yang obtin, setuju?" kata gadis it
"setuju" kata amec menyalami tangan gds it
"eh nama kamu siapa?" tanya gds itu
"aris.." kata amec, knp dia bilng aris? Krn di rmh dia sering di panggl aris, "kamu?" tanya amec
"aku tia" kata gds it yg bernama tia
Saat it juga, mereka mengukir sesuatu di pohon bsar tmpt mereka pertama brtemu, yaitu '4 juli 2000' tgl prtma kali mereka brtemu, sejak itu, mereka jadi selalu bermain bersama sama, sampai suatu hari...
"aris, bsok kita gak bsa main lagi" kata tia dgn wajah sedih
"kenapa?" tanya amec
"aku mau pindah" jawb tia
"kemana?" tanya amec lagi
"kata papa ke kalimantan" jwb tia
"kalimantan itu jauh ya?" tia mengangguk
"berarti bsok gak bisa main lagi donk? Berat sich kalo mulai besok ak sendirian lagi, tapi mau gimana lg, ya udh dech, ambil nich" amec menyerah kan sebuah kalung dgn liontin separuh bintang, kalung itu sangat manis
"apa.an nich?" tanya tia bingung
"kalung.." jwb amec
"iya aku tau ini kalung, yang aku tanya itu, ini kalung mainan.nya apa sich?" kta tia
"coba dech, satuin dgn punya ku" amec mendektkn kalung punya nya, gds it menempelkn kalungnya
"wah...keren, jadi bintang" teriak tia girang
"jadi nanti. Kalo kita pisah, bintang ini yg akn mempertemukn kita, krn dia mncri pasangannya" kata amec, tia tersenyum, senyum yg tak akn pernah dilupakn amec
"kamu mau gag jnj sama ak?" tanya amec
"apa?"
"janji, kalo ntar kamu kembali kesini, kamu harus dtang dn nemuin ak di pohon ini, aku akan slalu nunggu kamu, janji ya?" kata amec, mengacungkan jari kelingkingnya
"janji" dan terjadilah janji kelingking...
***
10 thn kemudian...
"deg, ayo rapi.in barang2 kamu, biar bsok kamu tinggl berangkat sekolah aja" kata seorng laki2 kepada adiknya
"iya dharma..." kata adiknya kpd laki2 td yg trnyata brnama dharma
"e..berani ya panggl nama kakak" kata dharma padi adiknya
"e..iya..ampun ampun, tia minta maaf ya kak" kata adik dharma, yg trnyt bernama tia
"udah tuch, beresin barang2 kamu" kata dharma pada tia, sepertimya mereka bru pindah
"siap bos..." kata tia, sekarng gayanya seperti lg hormat saat upcr bndera
'aku gak sabar pengen ketemu kamu lagi ris' batin tia..
bersambung...
Kamis, 21 Oktober 2010
Semua Karna Cinta (Sepasang Kalung Bintang) => part1
Sabtu, 16 Oktober 2010
Eps 15 C.I.N.T.A => WELCOME TO PERAWANG
Kamis ekskul basket...
Dennis mendrible bola yg ada ditangannga, lalu menshutingnya, dan...lemparan yang indah....
Kemudian dennis mendrible lagi dan memainkan bola basket dgn gaya gaya street ball, pastinya gaya gya it sangat keren, cocok untuknya, dan pastinya cewek cewek bakalan klepek2 liat dia...
Tapi, tiba tiba denis brhenti memainkan bolanya, tatapannya tertuju pda 2 orang manusia yang ad di parkiran, 2 orng itu adalah rizal dan sherly, ya...sherly bru saja datang berbarengan dgn rizal dan satu m0t0r lagi, tatapan denis sangat mengisyartkn kecemburuannya, dipantulkannya bola ditangannya sekeras keras mungkin...
"hayo...mereka udah datang bareng loch.." goda kak amec
"apa sich.." kata rizal kesel
"hai kak, hai nis" sapa rizal, di belakngnya ad sherly
"hai jga, moga bth ya ekskul bsketnya" jwb kak amec bersemangat, sedangkn denis hanya tersenyum tipis, sangat tipis...
"eh zal, ak masuk kelas dlu ya, guru yg ngajar ekskul ecc dch msk t0wh, bye..." pamit sherly dan berlari kecil
"oke, ntar pulang bareng ya" kata rizal setengah berteriak
"okeh...kita mulai ekskul kita ya, zal, krn kamu orng bru, kakak bkaln kenalin kamu satu persatu anggota ekskul basket" kata kak amec memulai
"kakak sbgi pembimbing, ini denis ketua tim bsket, ini zian wakilnya, ini fajar, imam, dan fauzi" lanjt kak amec menjelskn
"hai.." sapa rizal ramah, mereka hanya menjawb dgn senyuman, tetapi sangat ramah
***
1 jam telah berlalu, sherly telah selesai ekskul ecc, sekarang dia sedang berdiri di pinggir lapangan, memandangi anak2 yg bermain bsket,
"cara main kamu tetap gak berubh, masih sekeren dulu" kata sherly dgn suara pelan
Rizal menyadari bhw sherly sdng memandang ke arah lpngan, diikutinya pndangan sherly, lurus, lurus kearah....... Dennis,
'dennis? Kenapa sherly mandang dennis segitunya ya? Mereka ada hubungan apa sich' btin rizal brpkir krs
BUKKK...sebuah bola bsket tepat jth di kepala rizal dan berhsl menyadarkn rizal dari lamunannya, alhasil rizal pingsan...
***
"aduch...kok bnyk bintang sich disini?" kata rizal yg bru sadar dari pingsan nya slm 2 jm, dia msh setengh sadar
"sayang, kamu udah sdar nak?" kata tante zhita mamanya rizal menghmpiri rizal,
"mama??" tanya rizal "rizal knp? Trus rizal kok bsa disini?" tanya rizal yg kesdarannya yg spnuhnya sudh kmbl
"tadi kpl kau kena bola basket zal, trus kau pingsan, untung ada dennis yg bsa bwa kamu plng, kalo gag mungkin skrng kau msh trgeletk tk brdaya di tengah lapngn" jwb sherly
Rizal hanya manggut2, mencoba mengingat ingt kejadian td sore...
"ya udah ya tante zhita, om naga, sherly pamit dlu, udah malam soalnya" pamit sherly
"iya, makasih ya udah temenin rizalnya" kata tante zhita
"iya sama2, assalamualaikum" kta sherly lalu keluar dr kamr rizal
"eh bsog kamu hrus ucpin bnyk2 trims sma sherly ya?" kata om naga
"knp?" tanya rizal bingung
"kasihn dia t0wh, slama 2jm kmu pingsan, dy yg nemanin kamu terus tau" kat om naga
"udah yuk pa, biar rizal istiraht dlu" kata tnte zhita keluar dr kamr disusul om naga
setelh orng tuanya gag ada...
"sherly nungguin ak?" tanya rizal pd dirinya sndri
"gag mungkin ach, baik bngt dia, tp emg dia baik sich, prhatian, tpi...ap ya hubungn dia ma denis, kok natapnya dalam gtu?" rizal ng0m0ng sndri
"ach, ngapain jg ak mikirin dia, mnding mikirin mslh mira" kata rizal
drt..drt..drt...
Salahkah bila ak mencintaimu, dan berharp engkau kn jd milikku, walau bnyk yg blng kau tk pnts untkku...
Ringtone hp rizal berbunyi, tnd ad pnggiln msk, sgera rizal mengambl nokia express muric x6 nya, tertera di layar hpnya nama.... pucuk dicinta ulam pun tiba 'my beibh calling' dgn semangt 45 rizal menerima pnggiln it..
"hallo beibh" kata rizal girang "kamu kemana aj sich, aku kangen" kata rizal
"zal, maaf, kita pts aja ya" kata mira disebrang sana
"apa? Putus?" kta rizal kaget stngah hdp
"ya..ak gag kuat long-distance" kata mira "jdi mulai skrng kita putus ya, maafin ak, ini yg trbaik buat kita" kata mira
Tuttt...smbungan diputus, rizal tak bisa berkata apa apa, mulutnya msh trdiam seribu bhs, tak percya dgn apa yg didengar nya tadi...
Mira mutusin dia? It kenyataannya, dgn alsan yg singkt, gak kuat pacrn jark jauh,
Tanpa terasa, air mata rizal jatuh, menetes dipipinya, pikirannya kacau, bercbng2, tp ttp tertuju pd stu titik, yaitu mira...
bersambung...
Dennis mendrible bola yg ada ditangannga, lalu menshutingnya, dan...lemparan yang indah....
Kemudian dennis mendrible lagi dan memainkan bola basket dgn gaya gaya street ball, pastinya gaya gya it sangat keren, cocok untuknya, dan pastinya cewek cewek bakalan klepek2 liat dia...
Tapi, tiba tiba denis brhenti memainkan bolanya, tatapannya tertuju pda 2 orang manusia yang ad di parkiran, 2 orng itu adalah rizal dan sherly, ya...sherly bru saja datang berbarengan dgn rizal dan satu m0t0r lagi, tatapan denis sangat mengisyartkn kecemburuannya, dipantulkannya bola ditangannya sekeras keras mungkin...
"hayo...mereka udah datang bareng loch.." goda kak amec
"apa sich.." kata rizal kesel
"hai kak, hai nis" sapa rizal, di belakngnya ad sherly
"hai jga, moga bth ya ekskul bsketnya" jwb kak amec bersemangat, sedangkn denis hanya tersenyum tipis, sangat tipis...
"eh zal, ak masuk kelas dlu ya, guru yg ngajar ekskul ecc dch msk t0wh, bye..." pamit sherly dan berlari kecil
"oke, ntar pulang bareng ya" kata rizal setengah berteriak
"okeh...kita mulai ekskul kita ya, zal, krn kamu orng bru, kakak bkaln kenalin kamu satu persatu anggota ekskul basket" kata kak amec memulai
"kakak sbgi pembimbing, ini denis ketua tim bsket, ini zian wakilnya, ini fajar, imam, dan fauzi" lanjt kak amec menjelskn
"hai.." sapa rizal ramah, mereka hanya menjawb dgn senyuman, tetapi sangat ramah
***
1 jam telah berlalu, sherly telah selesai ekskul ecc, sekarang dia sedang berdiri di pinggir lapangan, memandangi anak2 yg bermain bsket,
"cara main kamu tetap gak berubh, masih sekeren dulu" kata sherly dgn suara pelan
Rizal menyadari bhw sherly sdng memandang ke arah lpngan, diikutinya pndangan sherly, lurus, lurus kearah....... Dennis,
'dennis? Kenapa sherly mandang dennis segitunya ya? Mereka ada hubungan apa sich' btin rizal brpkir krs
BUKKK...sebuah bola bsket tepat jth di kepala rizal dan berhsl menyadarkn rizal dari lamunannya, alhasil rizal pingsan...
***
"aduch...kok bnyk bintang sich disini?" kata rizal yg bru sadar dari pingsan nya slm 2 jm, dia msh setengh sadar
"sayang, kamu udah sdar nak?" kata tante zhita mamanya rizal menghmpiri rizal,
"mama??" tanya rizal "rizal knp? Trus rizal kok bsa disini?" tanya rizal yg kesdarannya yg spnuhnya sudh kmbl
"tadi kpl kau kena bola basket zal, trus kau pingsan, untung ada dennis yg bsa bwa kamu plng, kalo gag mungkin skrng kau msh trgeletk tk brdaya di tengah lapngn" jwb sherly
Rizal hanya manggut2, mencoba mengingat ingt kejadian td sore...
"ya udah ya tante zhita, om naga, sherly pamit dlu, udah malam soalnya" pamit sherly
"iya, makasih ya udah temenin rizalnya" kata tante zhita
"iya sama2, assalamualaikum" kta sherly lalu keluar dr kamr rizal
"eh bsog kamu hrus ucpin bnyk2 trims sma sherly ya?" kata om naga
"knp?" tanya rizal bingung
"kasihn dia t0wh, slama 2jm kmu pingsan, dy yg nemanin kamu terus tau" kat om naga
"udah yuk pa, biar rizal istiraht dlu" kata tnte zhita keluar dr kamr disusul om naga
setelh orng tuanya gag ada...
"sherly nungguin ak?" tanya rizal pd dirinya sndri
"gag mungkin ach, baik bngt dia, tp emg dia baik sich, prhatian, tpi...ap ya hubungn dia ma denis, kok natapnya dalam gtu?" rizal ng0m0ng sndri
"ach, ngapain jg ak mikirin dia, mnding mikirin mslh mira" kata rizal
drt..drt..drt...
Salahkah bila ak mencintaimu, dan berharp engkau kn jd milikku, walau bnyk yg blng kau tk pnts untkku...
Ringtone hp rizal berbunyi, tnd ad pnggiln msk, sgera rizal mengambl nokia express muric x6 nya, tertera di layar hpnya nama.... pucuk dicinta ulam pun tiba 'my beibh calling' dgn semangt 45 rizal menerima pnggiln it..
"hallo beibh" kata rizal girang "kamu kemana aj sich, aku kangen" kata rizal
"zal, maaf, kita pts aja ya" kata mira disebrang sana
"apa? Putus?" kta rizal kaget stngah hdp
"ya..ak gag kuat long-distance" kata mira "jdi mulai skrng kita putus ya, maafin ak, ini yg trbaik buat kita" kata mira
Tuttt...smbungan diputus, rizal tak bisa berkata apa apa, mulutnya msh trdiam seribu bhs, tak percya dgn apa yg didengar nya tadi...
Mira mutusin dia? It kenyataannya, dgn alsan yg singkt, gak kuat pacrn jark jauh,
Tanpa terasa, air mata rizal jatuh, menetes dipipinya, pikirannya kacau, bercbng2, tp ttp tertuju pd stu titik, yaitu mira...
bersambung...
EPS 14 C.I.N.T.A => WELCOME TO PERAWANG
Di lapangan basket terlihat dennis sedang memandangi kepergian rizal dan sherly, lalu dengan cepat memalingkan pandangannya.
"Rizal...?" terdengar suara kak amac dari arah belakang
'Dia cowok yang akhir akhir ini dekat sama sherly kan? padahal anak baru!" lanjut kak amec berkomentar
"Hm..mana ku tau!" jawab dennis singkat
"hei hati hati loh, mana tau ntar sherlynya diambil lagi ma tu anak baru, baru nyaho' kamu Nis" kata kak amec lagi
"biarin, mana open saya" Jawab dennis cuek
"ih...kau ya nis, jadi orang tu kok cuek bnget sich, padahal sherly itu kan pacarmu" kata kak amec emosi
Ha???? pacar???????????????? gag salah nie? jada dennis itu PACAR sherly, jadi yang dimaksud "anak tu" itu dennis
Akhirnya satu misteri keungkap juga.
"ach udahlah kak," jawab dennis kelihatannya gak suka masalhnya diganggu
"eh nis...aku cuma mau peringatin kau aj, sherly itu cewek yang tepat buatmu, dia baik, jangan dech kau sia.siain dia, apalagi kalo dia sampai diambil orang" kata kak amec
"aku tau apa yang harus ku lakukan, jadi kakak gak usah ikut campur dech" jawab dennis
"ya udah terserah loe dech" kak amec menyerah nasehatin dennis
***
Setelah dari menemui dennis tadi, sherly dan rizal kembali bergabung ketempat amri dn yang lain...
Tapi, disana rizal lebih banyak terlihat murung....
"zal, kau kenapa?" tanya sherly
"Iya zal, kenapa kau? menung menung aj" setuju amri
"gue mikirin cewek gue" jawab rizal lesu
"kenapa cewek kau zal?" tanya raja penasaran
"Kata temen gue cewek gue selingkuh, gue gak percaya, tp..selma ini sahabat gue gk prnh bhng ma gue" kata rizal
"trus sekarang kau mau percaya siapa?" tanya aidi
"gak tau, gue bingung" jawab rizal
"zal.." kata sherly merangkul rizal "aku saranin kau percaya ja ma cewek mu tu, krn dalm suatu hubungan kepercayaanlah yanng diperlukan' tpi...kau jangan terlalu merpercayai, ngertikan maksud ku..." nasehat sherly
Rizal hanya mengangguk diam menjawab nasehat sherly, tak ada kata kata yang dapat iya ucapkan, karna saat ini hatinya sedang bergetar hebat, dadanya berdebar, karna dirangkul sherly
'ya allah, kenapa aku ini? jangan buat aku berdebar karna sherly donk, aku kan punya mira, apa.apaan ini?' batin rizal
bersambung...
"Rizal...?" terdengar suara kak amac dari arah belakang
'Dia cowok yang akhir akhir ini dekat sama sherly kan? padahal anak baru!" lanjut kak amec berkomentar
"Hm..mana ku tau!" jawab dennis singkat
"hei hati hati loh, mana tau ntar sherlynya diambil lagi ma tu anak baru, baru nyaho' kamu Nis" kata kak amec lagi
"biarin, mana open saya" Jawab dennis cuek
"ih...kau ya nis, jadi orang tu kok cuek bnget sich, padahal sherly itu kan pacarmu" kata kak amec emosi
Ha???? pacar???????????????? gag salah nie? jada dennis itu PACAR sherly, jadi yang dimaksud "anak tu" itu dennis
Akhirnya satu misteri keungkap juga.
"ach udahlah kak," jawab dennis kelihatannya gak suka masalhnya diganggu
"eh nis...aku cuma mau peringatin kau aj, sherly itu cewek yang tepat buatmu, dia baik, jangan dech kau sia.siain dia, apalagi kalo dia sampai diambil orang" kata kak amec
"aku tau apa yang harus ku lakukan, jadi kakak gak usah ikut campur dech" jawab dennis
"ya udah terserah loe dech" kak amec menyerah nasehatin dennis
***
Setelah dari menemui dennis tadi, sherly dan rizal kembali bergabung ketempat amri dn yang lain...
Tapi, disana rizal lebih banyak terlihat murung....
"zal, kau kenapa?" tanya sherly
"Iya zal, kenapa kau? menung menung aj" setuju amri
"gue mikirin cewek gue" jawab rizal lesu
"kenapa cewek kau zal?" tanya raja penasaran
"Kata temen gue cewek gue selingkuh, gue gak percaya, tp..selma ini sahabat gue gk prnh bhng ma gue" kata rizal
"trus sekarang kau mau percaya siapa?" tanya aidi
"gak tau, gue bingung" jawab rizal
"zal.." kata sherly merangkul rizal "aku saranin kau percaya ja ma cewek mu tu, krn dalm suatu hubungan kepercayaanlah yanng diperlukan' tpi...kau jangan terlalu merpercayai, ngertikan maksud ku..." nasehat sherly
Rizal hanya mengangguk diam menjawab nasehat sherly, tak ada kata kata yang dapat iya ucapkan, karna saat ini hatinya sedang bergetar hebat, dadanya berdebar, karna dirangkul sherly
'ya allah, kenapa aku ini? jangan buat aku berdebar karna sherly donk, aku kan punya mira, apa.apaan ini?' batin rizal
bersambung...
Say you love me = part 3 (edisi singkat) [ending]
Aku masih deg degan, tak sabar menanti kata kata yang akan diucapkan denis...
"Ra, a..a..ku..ma..ma..u" denis masih terbata bata
"apa sich? Kamu mau apa?" kataku, padahal sumpah, aku gak sabar nunggu dia bilang kalau dia mau aku jadi pacar dia, ha..ha..ha..(pede mode on)
"a..ku mau..minta soal ulangan b.ing, kasih ya, sumpah! Aku butuh banget, sebenarnya aku malu minta ini ma kamu, tapi..aku lagi butuh banget nich!" kata denis dengan santai
What? Dia cuma mau bilang itu sampai gagap kayak gitu? Gila..bodoh banget aku bisa geer dan ngarep gini...
"he..?sory dech nis, aku gak inget soalnya" kataku lemas, ya iyalah, aku kecewa banget nich, hancur hatiku..hiks, hiks, hiks..
"oh gitu ya, ya udah dech!" denis pergi, berlalu begitu aja, resek...
Huft..gak semangat dech nie hari, ih..masih gondok 2kilo dech aku...
"Ra.." terdengar suara dari belakang memanggilku, aku menoleh dengan malas, siapa lagi sich?
"apa?" kataku, oh..ternyata amec yang memanggilku..
"Ra, aku butuh jawaban kamu sekarang!" kata amec
"ha? Jawban? Jawabn apa?" kataku, aku gak tau dech maksud amec apa, abis..aku masih kesel
"jwbn atas perasaan ku!" kata amec, ha? Perasaan? Oh iy.. Ya ampun, kan udah seminggu, kok aku bisa lupa sich, gawat..trus aku mesti jawab apa nich?
"ra..ara..jawaban kamu apa?" pertanyaan amec memecahkan lamunanku
"he..? Ng..." duch aku mesti jawab apa nich? Apa ku terima aja ya? Kan aku udah tau amec beneran tulus sayang ma aku, duch tapi aku gak bisa sayang sama dia, aku sayangnya ma denis, tapi...kadang dicintai itu lebih indah dari pada mencintai, tapi.. Tapi aku tetep gak bisa, ih...kenapa sich bukan denis aja yang jadi amec? Duch denis...
"ra..jawaban kamu apa? Aku masih nunggu nich" kta amec, dia lagi lagi memecahkam lamunanku
"ng..?" kepalaku berputar, maksudnya sich buat berpikir, e..sialnya aku malah ngeliat denis ma olga, mesra banget lagi...
Apa..jangan jangan denis emang gak suka aku ya, apa dia sukanya sama olga, aku jadi mengingat ingat harapan palsu yang denis beri padaku, kekecewaan yang baru saja dia buat, membuatku sakit, oke..lebih baik amec aku terima aja...
"ehm..mec, aku ma.."
"SARA CLAUDIA..." belum selasai aku melanjutkan kata kataku, malah udah dipotong duluan dengan teriakan, siapa sich?
Ku lihat asal suara itu, ternyata yang teriak tadi adalah....DENNIS..? Ku lihat denis berteriak, napasnya tersengal sengal, kayaknya sich abis lari, ngapain sich tu cowok?
"ra..pliz tunggu!" kta denis
"apa lagi sich?" jawb ku jutek abis "mec, kita pindah tempat aja yok" lanjutku mengajak amec, amec kan mau aku terima, jangan sampai kedatangan denis membuatku bimbang..
"jangan ra, tunggu" kata denis, masih mengatur napasnya
"ra, aku tau, amec nembak kamu kan ra? Trus sekarang kamu mau kasih jawabannya, kumohon ra, jangan terima amec, pliz.." kata denis memohon
"kenapa emangnya? Apa hubungannya sama kamu?" kataku super jutek
"pokoknya pliz ra, jangan terima amec" kata denis
"ih suka suka aku donk! Emangnya kenapa?" kataku
"i..itu..ka..rena..." katanya terbata bata
"karena apa?" kataku setengah berteriak
"karena..a..aku..suka kamu ra" katanya,
"ha?" kataku kaget tak percaya
"iya ra..karena aku suka kamu" kata denis, kata katanya begitu pasti, tatapannya sangat tulus, tapi..sulit bagiku untuk mempercayainya..
"kamu bercanda kan?" kataku
"gak ra, aku gak bercanda, dari kelas 7, aku udah mendem perasaan ini, aku suka kamu, tapi aku gak berani bilang ra, karena bagiku kau terlalu sempurna untuk ku miliki, aku juga takut kau tolak, tapi..setelah dengar kau ditembak amec, aku jadi punya keberanian, aku takut kamu jadi milik orang lain sebelum aku bilang yang sejujurnya tentang perasaanku ke kamu, tapi sekarang aku udah lega!" katanya, aku gak mimpi kan? Ini gak mimpi kan? Kalo ini mimpi, tolong..tolong jangan bangunkan aku
"la..lalu olga??" tanyaku yg msh tk percaya
"olga? Olga itu cuma sepupu aku ra, dia yang selama ini, bantuin aku buat deket ke kamu..." jelasnya
0..ow..jadi selama ini aku udah salah paham?
"ra, jawabannya..?" kata amec, o iya, aku baru ingat kalo ada dia..
"oke, aku tau, pasti kamu milih amec, dia lebih dlu dari pada aku, sory udah ganggu kalian!" kata denis akan melangkah pergi..
"tunggu..!" kataku menahan denis "kamu curang den, kamu bilang suka ke aku, tapi kamu gak beri aku kesempatan buat aku jawab perasaan kamu, padahal aku juga suka sama kamu" kataku, lancar amat ya?
"tapi..amec?" tanya denis
"maaf mec, aku gak bisa nerima kamu, dari dulu sampai sekarang, aku sukanya sama denis, maaf ya!"
kataku
"oke..aku terima keputusan kamu, asal kamu bahagia sama dia, nis..jga sara" kata amec, lalu dia pergi, kasian sich sama amec, tapi ini lebih baik...
"jadi..ini tandanya kamu terima aku ra?" tanya denis
Aku mengangguk, hatiku senang, perasaan yang kukira selama ini gak akan terbalas, akhirnya terbalas juga...
Terimakasih tuhan... Kini, semua itu bukan hanya sekedar khayalan belaka...
"Ra, a..a..ku..ma..ma..u" denis masih terbata bata
"apa sich? Kamu mau apa?" kataku, padahal sumpah, aku gak sabar nunggu dia bilang kalau dia mau aku jadi pacar dia, ha..ha..ha..(pede mode on)
"a..ku mau..minta soal ulangan b.ing, kasih ya, sumpah! Aku butuh banget, sebenarnya aku malu minta ini ma kamu, tapi..aku lagi butuh banget nich!" kata denis dengan santai
What? Dia cuma mau bilang itu sampai gagap kayak gitu? Gila..bodoh banget aku bisa geer dan ngarep gini...
"he..?sory dech nis, aku gak inget soalnya" kataku lemas, ya iyalah, aku kecewa banget nich, hancur hatiku..hiks, hiks, hiks..
"oh gitu ya, ya udah dech!" denis pergi, berlalu begitu aja, resek...
Huft..gak semangat dech nie hari, ih..masih gondok 2kilo dech aku...
"Ra.." terdengar suara dari belakang memanggilku, aku menoleh dengan malas, siapa lagi sich?
"apa?" kataku, oh..ternyata amec yang memanggilku..
"Ra, aku butuh jawaban kamu sekarang!" kata amec
"ha? Jawban? Jawabn apa?" kataku, aku gak tau dech maksud amec apa, abis..aku masih kesel
"jwbn atas perasaan ku!" kata amec, ha? Perasaan? Oh iy.. Ya ampun, kan udah seminggu, kok aku bisa lupa sich, gawat..trus aku mesti jawab apa nich?
"ra..ara..jawaban kamu apa?" pertanyaan amec memecahkan lamunanku
"he..? Ng..." duch aku mesti jawab apa nich? Apa ku terima aja ya? Kan aku udah tau amec beneran tulus sayang ma aku, duch tapi aku gak bisa sayang sama dia, aku sayangnya ma denis, tapi...kadang dicintai itu lebih indah dari pada mencintai, tapi.. Tapi aku tetep gak bisa, ih...kenapa sich bukan denis aja yang jadi amec? Duch denis...
"ra..jawaban kamu apa? Aku masih nunggu nich" kta amec, dia lagi lagi memecahkam lamunanku
"ng..?" kepalaku berputar, maksudnya sich buat berpikir, e..sialnya aku malah ngeliat denis ma olga, mesra banget lagi...
Apa..jangan jangan denis emang gak suka aku ya, apa dia sukanya sama olga, aku jadi mengingat ingat harapan palsu yang denis beri padaku, kekecewaan yang baru saja dia buat, membuatku sakit, oke..lebih baik amec aku terima aja...
"ehm..mec, aku ma.."
"SARA CLAUDIA..." belum selasai aku melanjutkan kata kataku, malah udah dipotong duluan dengan teriakan, siapa sich?
Ku lihat asal suara itu, ternyata yang teriak tadi adalah....DENNIS..? Ku lihat denis berteriak, napasnya tersengal sengal, kayaknya sich abis lari, ngapain sich tu cowok?
"ra..pliz tunggu!" kta denis
"apa lagi sich?" jawb ku jutek abis "mec, kita pindah tempat aja yok" lanjutku mengajak amec, amec kan mau aku terima, jangan sampai kedatangan denis membuatku bimbang..
"jangan ra, tunggu" kata denis, masih mengatur napasnya
"ra, aku tau, amec nembak kamu kan ra? Trus sekarang kamu mau kasih jawabannya, kumohon ra, jangan terima amec, pliz.." kata denis memohon
"kenapa emangnya? Apa hubungannya sama kamu?" kataku super jutek
"pokoknya pliz ra, jangan terima amec" kata denis
"ih suka suka aku donk! Emangnya kenapa?" kataku
"i..itu..ka..rena..." katanya terbata bata
"karena apa?" kataku setengah berteriak
"karena..a..aku..suka kamu ra" katanya,
"ha?" kataku kaget tak percaya
"iya ra..karena aku suka kamu" kata denis, kata katanya begitu pasti, tatapannya sangat tulus, tapi..sulit bagiku untuk mempercayainya..
"kamu bercanda kan?" kataku
"gak ra, aku gak bercanda, dari kelas 7, aku udah mendem perasaan ini, aku suka kamu, tapi aku gak berani bilang ra, karena bagiku kau terlalu sempurna untuk ku miliki, aku juga takut kau tolak, tapi..setelah dengar kau ditembak amec, aku jadi punya keberanian, aku takut kamu jadi milik orang lain sebelum aku bilang yang sejujurnya tentang perasaanku ke kamu, tapi sekarang aku udah lega!" katanya, aku gak mimpi kan? Ini gak mimpi kan? Kalo ini mimpi, tolong..tolong jangan bangunkan aku
"la..lalu olga??" tanyaku yg msh tk percaya
"olga? Olga itu cuma sepupu aku ra, dia yang selama ini, bantuin aku buat deket ke kamu..." jelasnya
0..ow..jadi selama ini aku udah salah paham?
"ra, jawabannya..?" kata amec, o iya, aku baru ingat kalo ada dia..
"oke, aku tau, pasti kamu milih amec, dia lebih dlu dari pada aku, sory udah ganggu kalian!" kata denis akan melangkah pergi..
"tunggu..!" kataku menahan denis "kamu curang den, kamu bilang suka ke aku, tapi kamu gak beri aku kesempatan buat aku jawab perasaan kamu, padahal aku juga suka sama kamu" kataku, lancar amat ya?
"tapi..amec?" tanya denis
"maaf mec, aku gak bisa nerima kamu, dari dulu sampai sekarang, aku sukanya sama denis, maaf ya!"
kataku
"oke..aku terima keputusan kamu, asal kamu bahagia sama dia, nis..jga sara" kata amec, lalu dia pergi, kasian sich sama amec, tapi ini lebih baik...
"jadi..ini tandanya kamu terima aku ra?" tanya denis
Aku mengangguk, hatiku senang, perasaan yang kukira selama ini gak akan terbalas, akhirnya terbalas juga...
Terimakasih tuhan... Kini, semua itu bukan hanya sekedar khayalan belaka...
THE END
Say you love me = part 2 (edisi singkat)
"hai..ra! Ke kantin bareng yuk!" amec mengajakku, aku mengangguk...
Memang, setelah acara penembakan itu(bukan pake pistol ya) amec betul betul mendekatkan dirinya padaku, sudah 2 hari ini aku ke kantin bareng amec, tapi begitu juga dengan dennis, aku berpikir, dia tambah dekat dengan ku, dia sering sekali smsku, bagiku dia seakan akan memberiku sebuah harapan....
"ra, ke kantin bareng yuk!" kata denis datang dari arah belakang
0..ow...2 cowok ganteng ngajak aku ke kantin, gak nyangka, aku laku juga(narsis mode on), tapi aku bingung, aku pengen bareng dennis, tapi aku udah terima ajakan amec, huft....
"hm..oke, kita ke kantin ber3 ya" kata ku berjalan duluan
di depan aku sengaja melirik mereka, ku tangkap tatapan tatapan sinis terpancar dari mata keduanya....
"hey ayuk, katanya mau ke kantin?" kataku, supaya tidak terjadi perang dunia ke...ke berapa ya? Ah bodo ah...
Setibanya di kantin, aku duduk di depan amec dan dennis, keduanya sengaja ku suruh duduk bersebelahan...
"mau pesen apa ra?" kata amec dan dennis bersamaan, hi..hi..hi.. Aku mau ketawa melihat tingkah mereka...
"hm..aku pesen bakso sama teh botol aja deh" kataku
"oke, bentar ya ra" kata mereka bersamaan lagi
"eh ya udah deh gini aja, loe pesen minumnya, gue makananannya" saran amec ketus
"okey, gue setuju!" kata denis dan mereka pergi
aku benar benar tak bisa menahan tawa melihat tingkah mereka berdua, saat mereka benar benar telah jauh dari tempat ku, aku tertawa puas..
"hai ara.." sapa cindy, yang tiba tiba aja datang
"eh, hai cin, kemana aja kamu tadi aku cariin" kataku
"he..he..he..tadi ada bisnis bentar" kata cindy cengengesan
"nich cin" kata amec dan dennis datang bersamaan sambil menyerahkan pesananku
"ih..enak banget sih jadi kamu ra, jajan ada yang bayarin, bisa hemat uang saku donk!" kata cindy, aku hanya tertawa
"hai...dennis..!" tiba tiba ada suara bernada manja dari arah belakang, aku menoleh, ku lihat olga datang mendekati dennis, memeluk dennis dari belakang dgn manja
Hatiku panas, panas banget, pastinya aku cemburu, lihat orang yang ku suka di peluk cewek lain, di tambah saat olga dgn cueknya membisikkan sesuatu ke telinga denis, mereka terlihat sangat mesra, kayak orang pacaran aja, ha? Jgn jangan mereka mereka pacaran, hi...kumohon tuhan, jangan sampai dech!
Lalu olga pergi berlalu, duh, kok acara ke kantin ku jdi kayak gini...
***
Hari demi hari masih ku lewati seperti itu, amec semakin hari semakin dkt dgn ku, aku juga sudah sedikit banyak melihat sisi baik amec, amec juga semakin memperlihatkan ketulusannya padaku, aku percaya dia benar benar menyukai, tapi hatiku tetap memilih dennis, dennis juga, semakin hari dia memperlihatkan perhatiannya padaku, aku jadi semakin berharap padanya, tapi hanya harapan palsu, jika dia menyukaiku, dia pasti nembak aku, tapi ini gak, dia malah lebih dekat sama olga, aku yakin dia menyukaiku, itu semua kulihat dari sms.nya dan perhatiannya padaku, tapi aku ragu, karna dia tak kunjung mengungkap kan perasaan itu, gak mungkin kan aku yang bilang duluan, bisa kena karma aku..
***
Akhirnya, seminggu telah berlalu, padahal aku belum siap menjawab perasaannya, adow...
Kenapa sich denis gak nembak aku...
"ara" tiba tiba dari belakang ada suara cowok memanggilku..
Siapa ya? Amec? Jangan sampai, aku belum siap...
Aku menoleh ke belakang, DENNIS?
"Ara, aku mau ngomong sama kamu" kata denis, ku lihat wajahnya sangat serius, ada apa ya?
"ya? Apa?" tanya ku
"A..a..ku, ma..u bi..lang" dia tak melanjutkan kata katanya
Wajahnya serius, ngomong gagap, trus badannya gugup, jangan jangan dia mau nembak aku? (pede mode on)
"apa sih?" kataku tak sabar mendengar kata ktanya
"a..a..ku...ka..lau...ak..ak..u.." ayo cepat denis, lanjutin, bilang, katakan, katakan kalo kamu cinta aku, say you love me denis...
Aku jadi geregetan nich...!
bersambung...
Memang, setelah acara penembakan itu(bukan pake pistol ya) amec betul betul mendekatkan dirinya padaku, sudah 2 hari ini aku ke kantin bareng amec, tapi begitu juga dengan dennis, aku berpikir, dia tambah dekat dengan ku, dia sering sekali smsku, bagiku dia seakan akan memberiku sebuah harapan....
"ra, ke kantin bareng yuk!" kata denis datang dari arah belakang
0..ow...2 cowok ganteng ngajak aku ke kantin, gak nyangka, aku laku juga(narsis mode on), tapi aku bingung, aku pengen bareng dennis, tapi aku udah terima ajakan amec, huft....
"hm..oke, kita ke kantin ber3 ya" kata ku berjalan duluan
di depan aku sengaja melirik mereka, ku tangkap tatapan tatapan sinis terpancar dari mata keduanya....
"hey ayuk, katanya mau ke kantin?" kataku, supaya tidak terjadi perang dunia ke...ke berapa ya? Ah bodo ah...
Setibanya di kantin, aku duduk di depan amec dan dennis, keduanya sengaja ku suruh duduk bersebelahan...
"mau pesen apa ra?" kata amec dan dennis bersamaan, hi..hi..hi.. Aku mau ketawa melihat tingkah mereka...
"hm..aku pesen bakso sama teh botol aja deh" kataku
"oke, bentar ya ra" kata mereka bersamaan lagi
"eh ya udah deh gini aja, loe pesen minumnya, gue makananannya" saran amec ketus
"okey, gue setuju!" kata denis dan mereka pergi
aku benar benar tak bisa menahan tawa melihat tingkah mereka berdua, saat mereka benar benar telah jauh dari tempat ku, aku tertawa puas..
"hai ara.." sapa cindy, yang tiba tiba aja datang
"eh, hai cin, kemana aja kamu tadi aku cariin" kataku
"he..he..he..tadi ada bisnis bentar" kata cindy cengengesan
"nich cin" kata amec dan dennis datang bersamaan sambil menyerahkan pesananku
"ih..enak banget sih jadi kamu ra, jajan ada yang bayarin, bisa hemat uang saku donk!" kata cindy, aku hanya tertawa
"hai...dennis..!" tiba tiba ada suara bernada manja dari arah belakang, aku menoleh, ku lihat olga datang mendekati dennis, memeluk dennis dari belakang dgn manja
Hatiku panas, panas banget, pastinya aku cemburu, lihat orang yang ku suka di peluk cewek lain, di tambah saat olga dgn cueknya membisikkan sesuatu ke telinga denis, mereka terlihat sangat mesra, kayak orang pacaran aja, ha? Jgn jangan mereka mereka pacaran, hi...kumohon tuhan, jangan sampai dech!
Lalu olga pergi berlalu, duh, kok acara ke kantin ku jdi kayak gini...
***
Hari demi hari masih ku lewati seperti itu, amec semakin hari semakin dkt dgn ku, aku juga sudah sedikit banyak melihat sisi baik amec, amec juga semakin memperlihatkan ketulusannya padaku, aku percaya dia benar benar menyukai, tapi hatiku tetap memilih dennis, dennis juga, semakin hari dia memperlihatkan perhatiannya padaku, aku jadi semakin berharap padanya, tapi hanya harapan palsu, jika dia menyukaiku, dia pasti nembak aku, tapi ini gak, dia malah lebih dekat sama olga, aku yakin dia menyukaiku, itu semua kulihat dari sms.nya dan perhatiannya padaku, tapi aku ragu, karna dia tak kunjung mengungkap kan perasaan itu, gak mungkin kan aku yang bilang duluan, bisa kena karma aku..
***
Akhirnya, seminggu telah berlalu, padahal aku belum siap menjawab perasaannya, adow...
Kenapa sich denis gak nembak aku...
"ara" tiba tiba dari belakang ada suara cowok memanggilku..
Siapa ya? Amec? Jangan sampai, aku belum siap...
Aku menoleh ke belakang, DENNIS?
"Ara, aku mau ngomong sama kamu" kata denis, ku lihat wajahnya sangat serius, ada apa ya?
"ya? Apa?" tanya ku
"A..a..ku, ma..u bi..lang" dia tak melanjutkan kata katanya
Wajahnya serius, ngomong gagap, trus badannya gugup, jangan jangan dia mau nembak aku? (pede mode on)
"apa sih?" kataku tak sabar mendengar kata ktanya
"a..a..ku...ka..lau...ak..ak..u.." ayo cepat denis, lanjutin, bilang, katakan, katakan kalo kamu cinta aku, say you love me denis...
Aku jadi geregetan nich...!
bersambung...
Eps13 C.I.N.T.A => WELCOME TO PERAWANG
Kelas 8.5, jm pljrn pak dharma...
Rizal sedang memain mainkan pulpennya, pikirannya melayang layang, pelajaran yang dikasih pak dharma aj, guru yang palng asik dn plng cpt nangkp ngajrnya aj gak bsa masuk ke otaknya. Pikirannya dipenuhi oleh mira, mira, dn mira....
BukKkK...Sebuah penghapus papan tulis jatuh tepat mengenai kepala rizal...
"hei rizal, what's up boy? Jangan melamun di pelajrn saya, saya tidak suka" kata pk dharma
"i..iy..pak, maaf!" kata rizal
"kamu knp? Ada masalh?" tanya pk dharma sksd
"e..enggak pk" jwb rizal
"oke, tp kalo mau curhat, datang aj ya ke tempt bpk, bpk siap mendengrknnya" kta pk dharma
"baik pak" jwb rizal singkt
"ya sudah, jangan melamun lagi" kata pk dharma, rizal menganggu dn pk dharma melnjtkan pelajarnnya
@saat jm istirahat
Rizal terlihat sedang celingak celinguk mencari seseorng...
"hai zal" tiba2 seorng cewk menepuk pundak rizal
"eh..kamu.." rizal berpikir, mengingat2 siapa nama cewk yg ada di dpn nya sekarang
"haini...aku haini!" kata haini tersenyum, senyum yg sangat di pksa, abis dia kesel sama rizal yang msih belum ingat sama dia
'ih..nie cowk otaknya pentium berapa sich? Sampi sekarang masih blum jg ingat nama gue' batin haini kesal
"oh iya, sory gue lupa" kata rizal
"kamu ngapain zal?" tanya haini
"gue lagi nyari cowk yg namanya denis" jwb rizal, tp dia tak memperhtikn haini yang ad di dpnnya
"eh loe tau gak cowk yg namanya denis?" tanya rizal msih tdk memperhtikan haini
'ih..nie cowk mandang gue napa sich kalo mau ngobrol, ngeselin...' batin haini
"woy hen, loe tau gak cowk yang namanya denis?" kata rizal stngh berteriak, hal it mengagetkan haini dn membuatnya makin kesel, udah dicuekin di teriakin lg, kasihan...
"eh, kalo soal denis kamu tanya sherly aj gih sana, sherly ad di lapngn, udh ya, bye" kta haini sdkit jutek berharap rizal menyadarinya, tp sayang rizal gak sadar sama sekali, dia malah lansung pergi aja ninggalin haini...
"ih tu cowk gak sensitif amat sich" kata haini saat rizal udh jauh
***
Sementara it sherly, sedang berdiri di dpn kelas 8.10, kelas yg brada di dpn lapangan bsket, pandangan lurus ke depan, tp tatapn nya mengisyarkt kn kesedihn...
Rizal yang sudah menemukan sherly menyadri itu, htinya pun brtanya2 "kenapa setiap memandang lapangan basket tatapan dn raut wajah sherly brubh sedih?"
"sherly..." kata rizal mengagetkan sherly
"astagfirullah zal, knp sich? Ngagetin orng aja!" kta sherly
"he..he..he...sory sory" kata rizal nyengir kuda
"ngapain kau cri aku?" kta sherly
"gni, gue lg nyri cowk yg namanya denis, yg mana tuch orngnya?" tanya rizal
Mendengar nama denis, hati sherly bergetr, tp hanya sebentr...
"kok nanya aku sich?" tanya sherly
"abiz kata haini, kalo nyari denis tanya ke loe aj" jwb rizal "trus yg mana yg namanya denis?" lnjutnya
"tuch yg it, yg lgi drible bola" jwb sherly smbil menunjuk cowk berseragam biru ptih, cowk yg lumayan tinggi, berkulit agk gelap, dan terlihat keren dan sangat manis
"eh temenin gue donk!" kata rizal
"mau ngapain sich?" kata sherly
"mau ngsih formulir msuk ekskul, dia kn ketuanya, ayo donk!" bujuk rizal
"gak mau ach!" kta sherly menolak
"ach..ayo lch!" kta rizal, tanpa menunggu jawbn dri sherly, tanpa sdar rizal lansung saja menarik tangan sherly menuju lpangn
"Dennis...!!!" teriak rizal sangat kencang, sampai2 membuat semua orng yg ada di lapangan menoleh ke arahnya, tapi hal yang membuat orng di lapngan menoleh ke arh rizal bkn hnya it, tapi ke datangan rizal yg sedang menggandeng sherly
"hai loe denis kn?" kata rizal ketika mereka sudh smpi di tempat denis
"sherly?" denis melihat sherly, lalu melihat kearah rizal "dan loe...?" blum lg rizal menjawab, pandang denis brubh arah ke bwah, melihat ke arh tangan rizal yg menggandeng tangan sherly,
Rizal menyadari pandangan denis yg brubh, dia juga melihat ke bwah, "ya ampun" kata rizal spontan, ternyata dia bru menyadari hal it, segera di tariknya tangannya, tapi...memikirkan hal itu, membuat hati rizal berdebar,(kok bru sekarang sich nyadarnya?)
"eh sory" kata rizal, sherly hanya diam, dia gak tau apa yang ingin dia katakan...
"eh, gue rizal, nich gue mau ngasih formulir pendaftarn ekskul" kata rizal menyerahkan selembar kertas
"rizal...?" kata denis, rizal mengangguk, "hari kmis jm 4 dtng ya, kita latian disini" kata denis
"oh oke, yok sher" kata rizal, pergi disusul sherly
"wah...hati2 nis, bisa direbut tu sherly" kata zian, sahabatnya denis...
bersambung...
Rizal sedang memain mainkan pulpennya, pikirannya melayang layang, pelajaran yang dikasih pak dharma aj, guru yang palng asik dn plng cpt nangkp ngajrnya aj gak bsa masuk ke otaknya. Pikirannya dipenuhi oleh mira, mira, dn mira....
BukKkK...Sebuah penghapus papan tulis jatuh tepat mengenai kepala rizal...
"hei rizal, what's up boy? Jangan melamun di pelajrn saya, saya tidak suka" kata pk dharma
"i..iy..pak, maaf!" kata rizal
"kamu knp? Ada masalh?" tanya pk dharma sksd
"e..enggak pk" jwb rizal
"oke, tp kalo mau curhat, datang aj ya ke tempt bpk, bpk siap mendengrknnya" kta pk dharma
"baik pak" jwb rizal singkt
"ya sudah, jangan melamun lagi" kata pk dharma, rizal menganggu dn pk dharma melnjtkan pelajarnnya
@saat jm istirahat
Rizal terlihat sedang celingak celinguk mencari seseorng...
"hai zal" tiba2 seorng cewk menepuk pundak rizal
"eh..kamu.." rizal berpikir, mengingat2 siapa nama cewk yg ada di dpn nya sekarang
"haini...aku haini!" kata haini tersenyum, senyum yg sangat di pksa, abis dia kesel sama rizal yang msih belum ingat sama dia
'ih..nie cowk otaknya pentium berapa sich? Sampi sekarang masih blum jg ingat nama gue' batin haini kesal
"oh iya, sory gue lupa" kata rizal
"kamu ngapain zal?" tanya haini
"gue lagi nyari cowk yg namanya denis" jwb rizal, tp dia tak memperhtikn haini yang ad di dpnnya
"eh loe tau gak cowk yg namanya denis?" tanya rizal msih tdk memperhtikan haini
'ih..nie cowk mandang gue napa sich kalo mau ngobrol, ngeselin...' batin haini
"woy hen, loe tau gak cowk yang namanya denis?" kata rizal stngh berteriak, hal it mengagetkan haini dn membuatnya makin kesel, udah dicuekin di teriakin lg, kasihan...
"eh, kalo soal denis kamu tanya sherly aj gih sana, sherly ad di lapngn, udh ya, bye" kta haini sdkit jutek berharap rizal menyadarinya, tp sayang rizal gak sadar sama sekali, dia malah lansung pergi aja ninggalin haini...
"ih tu cowk gak sensitif amat sich" kata haini saat rizal udh jauh
***
Sementara it sherly, sedang berdiri di dpn kelas 8.10, kelas yg brada di dpn lapangan bsket, pandangan lurus ke depan, tp tatapn nya mengisyarkt kn kesedihn...
Rizal yang sudah menemukan sherly menyadri itu, htinya pun brtanya2 "kenapa setiap memandang lapangan basket tatapan dn raut wajah sherly brubh sedih?"
"sherly..." kata rizal mengagetkan sherly
"astagfirullah zal, knp sich? Ngagetin orng aja!" kta sherly
"he..he..he...sory sory" kata rizal nyengir kuda
"ngapain kau cri aku?" kta sherly
"gni, gue lg nyri cowk yg namanya denis, yg mana tuch orngnya?" tanya rizal
Mendengar nama denis, hati sherly bergetr, tp hanya sebentr...
"kok nanya aku sich?" tanya sherly
"abiz kata haini, kalo nyari denis tanya ke loe aj" jwb rizal "trus yg mana yg namanya denis?" lnjutnya
"tuch yg it, yg lgi drible bola" jwb sherly smbil menunjuk cowk berseragam biru ptih, cowk yg lumayan tinggi, berkulit agk gelap, dan terlihat keren dan sangat manis
"eh temenin gue donk!" kata rizal
"mau ngapain sich?" kata sherly
"mau ngsih formulir msuk ekskul, dia kn ketuanya, ayo donk!" bujuk rizal
"gak mau ach!" kta sherly menolak
"ach..ayo lch!" kta rizal, tanpa menunggu jawbn dri sherly, tanpa sdar rizal lansung saja menarik tangan sherly menuju lpangn
"Dennis...!!!" teriak rizal sangat kencang, sampai2 membuat semua orng yg ada di lapangan menoleh ke arahnya, tapi hal yang membuat orng di lapngan menoleh ke arh rizal bkn hnya it, tapi ke datangan rizal yg sedang menggandeng sherly
"hai loe denis kn?" kata rizal ketika mereka sudh smpi di tempat denis
"sherly?" denis melihat sherly, lalu melihat kearah rizal "dan loe...?" blum lg rizal menjawab, pandang denis brubh arah ke bwah, melihat ke arh tangan rizal yg menggandeng tangan sherly,
Rizal menyadari pandangan denis yg brubh, dia juga melihat ke bwah, "ya ampun" kata rizal spontan, ternyata dia bru menyadari hal it, segera di tariknya tangannya, tapi...memikirkan hal itu, membuat hati rizal berdebar,(kok bru sekarang sich nyadarnya?)
"eh sory" kata rizal, sherly hanya diam, dia gak tau apa yang ingin dia katakan...
"eh, gue rizal, nich gue mau ngasih formulir pendaftarn ekskul" kata rizal menyerahkan selembar kertas
"rizal...?" kata denis, rizal mengangguk, "hari kmis jm 4 dtng ya, kita latian disini" kata denis
"oh oke, yok sher" kata rizal, pergi disusul sherly
"wah...hati2 nis, bisa direbut tu sherly" kata zian, sahabatnya denis...
bersambung...
Sabtu, 09 Oktober 2010
Say you love me = part 1 (edisi singkat)
Ak menyusuri lorong lorong kelas yg sepi, ku liht jm T-SPROT ku, tntu sja msih sepi, ternyata saat ini msih jm 06.15....
Aku msuk ke kelasku yang masih sangat sepi, karena bete melandaku, lansung saja aku memutuskan untuk ke kantin, mungkin di sana, rasa beteku akan hilang...
Aku brjalan menuju kantin "BUKKK!!!" aku merasa, ak menabrak sesuatu, bukan sesuatu yg keras, aku menabrak seseorng..
"sory" ktaku smbil melihat orang yang ku tabrak
subhanallah..seorng pria tampan, sedang berdiri di dpn,...
"dennis?" ktaku
"hey ra, sory" ktanya dan berlalu meninggalkn ku
Yah..dia itu Denis Riski, cowok yang sangat ku kagumi sejak aku di tingkt sd.. Dia sangat tampan, jago basket, dan menurutku dia sangat baik, itulah hal yang membuat ku mengaguminya, mungkin bukan hanya sekedar mengagumi, tapi aku sangat menyukainya...
***
Teng teng teng...
Bel tanda keluar main pun berbunyi, segera aku berlari keluar kelas, lalu duduk di bangku yg tepat dipinggir lapangan, itu tempat favoritku, karna dri sini ak dapat melihat denis yg sedang bermain basket, sangat keren...
"Ara..." seorng cewek datang dr arah belakang dan mengagetkanku...
"Cindy..kamu itu ngagetin aku aja" ktaku kesal
"Hi..hi..hi...sory sory, abis..kamu liatin si denis terus, gak bosen apa!" jelas orng yg tdi mengagetkanku yang ternyata cindy, cindy itu sahabat terbaikku
"yah..cindy, denis itu punya pesona, yang buat orang gak kan bosan mandang dia, kamu aja yang gak tau pesona denis" kataku
"hm...sampai kapan kamu harus nyimpan perasaan kamu kayak gini??" tanya cindy
"mungkin selamanya" kataku sambil terus melihat denis
"ara..ara..seharusnya kamu contoh tu sifat agresifnya olga" kta cindy sambil menunjuk seorang gadis yang mendekati denis, gadis itu olga, cewek yg juga menyukai denis, berbeda dgnku, olga lebih berani menunjukkn perasaannya pada denis, andai aku seberani dia...
"kamu mau apa ra, kalau denis diambil olga" kta cindy, sepertinya dia menakut nakutiku
"yah...berarti denis bukan jodohku cin, susah amat" kataku sok cuek, aslinya sich aku gak mau
"hey, lihat...denis kesini tuch!" kta cindy
"gak ah, paling dia cuma mau lewat aja" ktaku gak mau terlalu berharap
ku lihat denis melambaikan tangannya, aku takut mengakui, bahwa dia melambaikan tangannya padaku, ku lihat ke belakangku, tapi tidak ada orang, sekarang...bolehkah aku berharap?
"Hai...ra" sapa denis dan itu ditujukan padaku, "hai..cin" lanjutnya lagi
"ngapain disini Ra?" tanyanya
"gak ada, aku lagi liatin anak basket" jawabku
"liatin anak basket atau aku?" tanyanya, dia menggoda ku ya?
Pertanyaan itu membuatku malu, sungguh sangat malu...
"hm...udah dlu ya, bye cntik, bye cindy" pamitnya, cantik? Siapa? Tdi dia menyebut nama cindy? Berarti cantik itu...boleh kah ak berharap itu aku...?
Dan sekarang, bolehkah ak berharap akan cintanya?
"ra..boleh minta waktu sebentar?" kta seorang pria, ku lihat label nama di bajunya, tertulis Amec Jen Aris
"boleh" jwbku, cindy sadar diri, segera dia pergi dan meningglkn ku dgn cowok brnama amec it...
"aku amec" udah tau "aku menyukaimu, aku pengen kau jadi milikku, apakah kau mau jdi pcrku?" ktanya to the point
DUARRR...! Sepontan ak kaget, terkejut, tak kusangka, cowok seperti amec, yang cukup tmpn dn hmpir sempurna menyatakan perasaannya padaku, tapi tetep...msih ganteng dn sempurna denis...
"hm..." aku msh ragu menjawabnya, karna aku tak mengenal dia
"kamu gak perlu jwb sekarang, aku akan beri wkt kamu 7 hri agar kamu mengenalku, dn stlah 7 hari siap tk siap, kamu harus memberiku jwbn ats perasaanku" ktanya lalu pergi
Aku masih bingung, sesaat ku paling kan wajhku ke lpangan bsket, ku lihat denis sedang mengamatiku, mungkin dia melihatku dgn cowok tadi....
"ra, cowok tadi ngomong apa sama kamu?" pertanyaan cindy membuatku mengingt kmbli mslh ku dgn amec
"dia nembk ak" jwbku singkat
"lalu? Apa jawban kamu?" tanyanya
"blum ku jwb, krn aku tdk tau ap yg hrus ku jwb" jls ku
"ra, menurutku, lebh baik kamu terima sja cowok it, dia kan lumyan ganteng, lagian..survey say, lbh enk dicintai dr pd mencintai" kta cindy
ya..cindy bnr, lbh indh bla kita dicintai dr pd kita mencintai, amec jg tdk bruk bila di jdikn pcr, dia memiliki wjh yg sngt tmpan...tapi jujur sja, aku tak menyukainya, htiku msh untuk denis, duh...ap yg hru ku lakukn? Knp sich amec mesti dtang saat aku mulai brharap pda denis..? Ih....
bersambung...
Aku msuk ke kelasku yang masih sangat sepi, karena bete melandaku, lansung saja aku memutuskan untuk ke kantin, mungkin di sana, rasa beteku akan hilang...
Aku brjalan menuju kantin "BUKKK!!!" aku merasa, ak menabrak sesuatu, bukan sesuatu yg keras, aku menabrak seseorng..
"sory" ktaku smbil melihat orang yang ku tabrak
subhanallah..seorng pria tampan, sedang berdiri di dpn,...
"dennis?" ktaku
"hey ra, sory" ktanya dan berlalu meninggalkn ku
Yah..dia itu Denis Riski, cowok yang sangat ku kagumi sejak aku di tingkt sd.. Dia sangat tampan, jago basket, dan menurutku dia sangat baik, itulah hal yang membuat ku mengaguminya, mungkin bukan hanya sekedar mengagumi, tapi aku sangat menyukainya...
***
Teng teng teng...
Bel tanda keluar main pun berbunyi, segera aku berlari keluar kelas, lalu duduk di bangku yg tepat dipinggir lapangan, itu tempat favoritku, karna dri sini ak dapat melihat denis yg sedang bermain basket, sangat keren...
"Ara..." seorng cewek datang dr arah belakang dan mengagetkanku...
"Cindy..kamu itu ngagetin aku aja" ktaku kesal
"Hi..hi..hi...sory sory, abis..kamu liatin si denis terus, gak bosen apa!" jelas orng yg tdi mengagetkanku yang ternyata cindy, cindy itu sahabat terbaikku
"yah..cindy, denis itu punya pesona, yang buat orang gak kan bosan mandang dia, kamu aja yang gak tau pesona denis" kataku
"hm...sampai kapan kamu harus nyimpan perasaan kamu kayak gini??" tanya cindy
"mungkin selamanya" kataku sambil terus melihat denis
"ara..ara..seharusnya kamu contoh tu sifat agresifnya olga" kta cindy sambil menunjuk seorang gadis yang mendekati denis, gadis itu olga, cewek yg juga menyukai denis, berbeda dgnku, olga lebih berani menunjukkn perasaannya pada denis, andai aku seberani dia...
"kamu mau apa ra, kalau denis diambil olga" kta cindy, sepertinya dia menakut nakutiku
"yah...berarti denis bukan jodohku cin, susah amat" kataku sok cuek, aslinya sich aku gak mau
"hey, lihat...denis kesini tuch!" kta cindy
"gak ah, paling dia cuma mau lewat aja" ktaku gak mau terlalu berharap
ku lihat denis melambaikan tangannya, aku takut mengakui, bahwa dia melambaikan tangannya padaku, ku lihat ke belakangku, tapi tidak ada orang, sekarang...bolehkah aku berharap?
"Hai...ra" sapa denis dan itu ditujukan padaku, "hai..cin" lanjutnya lagi
"ngapain disini Ra?" tanyanya
"gak ada, aku lagi liatin anak basket" jawabku
"liatin anak basket atau aku?" tanyanya, dia menggoda ku ya?
Pertanyaan itu membuatku malu, sungguh sangat malu...
"hm...udah dlu ya, bye cntik, bye cindy" pamitnya, cantik? Siapa? Tdi dia menyebut nama cindy? Berarti cantik itu...boleh kah ak berharap itu aku...?
Dan sekarang, bolehkah ak berharap akan cintanya?
"ra..boleh minta waktu sebentar?" kta seorang pria, ku lihat label nama di bajunya, tertulis Amec Jen Aris
"boleh" jwbku, cindy sadar diri, segera dia pergi dan meningglkn ku dgn cowok brnama amec it...
"aku amec" udah tau "aku menyukaimu, aku pengen kau jadi milikku, apakah kau mau jdi pcrku?" ktanya to the point
DUARRR...! Sepontan ak kaget, terkejut, tak kusangka, cowok seperti amec, yang cukup tmpn dn hmpir sempurna menyatakan perasaannya padaku, tapi tetep...msih ganteng dn sempurna denis...
"hm..." aku msh ragu menjawabnya, karna aku tak mengenal dia
"kamu gak perlu jwb sekarang, aku akan beri wkt kamu 7 hri agar kamu mengenalku, dn stlah 7 hari siap tk siap, kamu harus memberiku jwbn ats perasaanku" ktanya lalu pergi
Aku masih bingung, sesaat ku paling kan wajhku ke lpangan bsket, ku lihat denis sedang mengamatiku, mungkin dia melihatku dgn cowok tadi....
"ra, cowok tadi ngomong apa sama kamu?" pertanyaan cindy membuatku mengingt kmbli mslh ku dgn amec
"dia nembk ak" jwbku singkat
"lalu? Apa jawban kamu?" tanyanya
"blum ku jwb, krn aku tdk tau ap yg hrus ku jwb" jls ku
"ra, menurutku, lebh baik kamu terima sja cowok it, dia kan lumyan ganteng, lagian..survey say, lbh enk dicintai dr pd mencintai" kta cindy
ya..cindy bnr, lbh indh bla kita dicintai dr pd kita mencintai, amec jg tdk bruk bila di jdikn pcr, dia memiliki wjh yg sngt tmpan...tapi jujur sja, aku tak menyukainya, htiku msh untuk denis, duh...ap yg hru ku lakukn? Knp sich amec mesti dtang saat aku mulai brharap pda denis..? Ih....
bersambung...
Eps12 C.I.N.T.A => WELCOME TO PERAWANG
"apa? Serius loe put? Loe lagi gak bercandakan?" rizal kaget..(ya iyalah, siapa juga yang gak kaget kalo denger pacarnya begitu)
"sumpah zal, gue gak bercanda" putra meyakinkan rizal
"woy put, loe jangan jelek jelekin cewek gue lah, gak suka gue" kata rizal kesal
"zal, gue bukan jelek jelekin mira, tapi itu yang gue liat, sekarang loe pikir dech, selama ini ada gak dia sms loe, nelpon, blas sms loe, atau ngangkat telpon loe, ada gak? Gak kan zal, zal sekarang kita bicara hal yang rasional aja kalo..." belum lagi putra menyelesaikan penjelasannya, rizal lansung memotongnya
"ah..bushit loe..!" kata rizal mematikan hp nya dan membanting hp nokia x6 express musicnya, untung lemparnya ke kasur, coba kalo ke lantai, bisa hancur tu hp..
Rizal kesal, kenapa juga putra mesti ngomong kayak gitu? Tapi putra benar, mira gak pernah sms atau nelpon rizal, di sms jg gak di blas, di telpon apalagi, sama sekali gak diangkat...hal itu membuat rizal bimbang, apa bener mira selingkuh? Selama ini putra selalu jujur sama dia...
"argh..." teriak rizal, pikirannya kacau
***
Di kamarnya, Sherly nampak sedang mengutak atik handphonenya, padahal dia sama sekali gak lagi sms.an, mungkin lagi iseng.. Atau lagi nunggu sms...
"dek, abang masuk ya?" kata amri, belum sempat sherly menjawb dia udah masuk aja, kebiasaan yang buruk...
"ih..abang nie kebiasaan dech, belum disuruh udah masuk" kata sherly kesel
"he..he..he..maaf deh!" kata amri, sekarang dia sudah duduk di sebelah sherly
"gimana dek? Anak tu udah ada sms adek?" tanya amri, sherly menggeleng, raut wajahnya sedih
"sabar ya dek, cuma waktu yang dapat ngerubah keadaan ini" kata amri sok bijak abis
"bang, apa aku gak dianggap ya sama dia?" tanya sherly, sifat manjanya datang lagi
"jangan mikir kayak gitu dulu ah.., sabar aja ya, mungkin belum waktunya aja!" kata amri mengelus rambut adik sepupunya itu
Sherly mengangguk manja, di peluknya amri "tapi bang, kapan waktu itu akan datang?" tanya sherly, sekarang dia menitik kan air mata
"abang juga gak tau dek..hanya anak tu dan tuhan yang tau dek, mungkin penantian adek akan terjawab dengan sendirinya, bersabarlah!" kata amri mencoba menenangkan sherly yang menangis
"aku sayang dia bang" kata sherly, dia masih menangis dipelukan abangnya
***
Keesokan harinya..
Sherly berjalan jalan menyusuri lorong lorong kelas, waktu itu di sekolah masih sepi, sherly melihat jam T-SPORTnya, masih jam 6.00, sherly emang sengaja datang cepat, soalnya hari ini dia dpat tugas piket...
Sesampainya di kelas, sherly bersih2, setelah itu dia hanya mengutak atik jam T-SPORT kesayangannya, sambil menunggu kelas gak sunyi lagi..
Pukul 6.30, anak2 udah banyak yang datang, sekarang sherly lagi ditemani haini dan astri...
"eh sher, gimana hubungan kau ma anak tu?" tanya haini
"iya sher, gimana?" tanya astri ikut antusias
"masih kayak yang dulu, gak ada yang berubh" kata sherly, raut wajahnya berubh sedih
"sher, apa enaknya sich pacaran kayak gitu?" tanya haini
"iy sher, pacaran tapi kayak gak pacaran, apa enaknya sich?" sambung astri
"ntah" jwb sherly singkat
"eh sher, mending kau putusin aja tuh anak" saran haini
"iya, setuju aku tu" sambung astri ikut ikutan
"aku sayang dia hen,as" kata sherly
"aku tau, tapi apa ini yang namanya cinta?" tanya haini
"hen, terkadang cinta itu gak butuh balasan, terkadang ada cinta yang hanya sepihak, cinta itu bukan hanya sekedar saling memiliki dan sling mencintai, tapi ada kalanya cinta itu hanya stu pihak yg mencintai..." kata sherly panjang lebar
"wah..nyerah dech sama master cinta" kata astri dan haini bersamaan, tawa mereka meledak...
"tapi..aku salut sama mu sher, kau masih tetap bisa setia sama cowok yang kayak anak tu, yang cuek abiz, tetep sabar ya sher" kata astri setelah mengontrol tawanya yg bgtu hebat
Sherly hanya mengangguk, terlihat jelas dari wajahnya, dia sangat sedih, mungkin ingin menangis....
bersambung...
"sumpah zal, gue gak bercanda" putra meyakinkan rizal
"woy put, loe jangan jelek jelekin cewek gue lah, gak suka gue" kata rizal kesal
"zal, gue bukan jelek jelekin mira, tapi itu yang gue liat, sekarang loe pikir dech, selama ini ada gak dia sms loe, nelpon, blas sms loe, atau ngangkat telpon loe, ada gak? Gak kan zal, zal sekarang kita bicara hal yang rasional aja kalo..." belum lagi putra menyelesaikan penjelasannya, rizal lansung memotongnya
"ah..bushit loe..!" kata rizal mematikan hp nya dan membanting hp nokia x6 express musicnya, untung lemparnya ke kasur, coba kalo ke lantai, bisa hancur tu hp..
Rizal kesal, kenapa juga putra mesti ngomong kayak gitu? Tapi putra benar, mira gak pernah sms atau nelpon rizal, di sms jg gak di blas, di telpon apalagi, sama sekali gak diangkat...hal itu membuat rizal bimbang, apa bener mira selingkuh? Selama ini putra selalu jujur sama dia...
"argh..." teriak rizal, pikirannya kacau
***
Di kamarnya, Sherly nampak sedang mengutak atik handphonenya, padahal dia sama sekali gak lagi sms.an, mungkin lagi iseng.. Atau lagi nunggu sms...
"dek, abang masuk ya?" kata amri, belum sempat sherly menjawb dia udah masuk aja, kebiasaan yang buruk...
"ih..abang nie kebiasaan dech, belum disuruh udah masuk" kata sherly kesel
"he..he..he..maaf deh!" kata amri, sekarang dia sudah duduk di sebelah sherly
"gimana dek? Anak tu udah ada sms adek?" tanya amri, sherly menggeleng, raut wajahnya sedih
"sabar ya dek, cuma waktu yang dapat ngerubah keadaan ini" kata amri sok bijak abis
"bang, apa aku gak dianggap ya sama dia?" tanya sherly, sifat manjanya datang lagi
"jangan mikir kayak gitu dulu ah.., sabar aja ya, mungkin belum waktunya aja!" kata amri mengelus rambut adik sepupunya itu
Sherly mengangguk manja, di peluknya amri "tapi bang, kapan waktu itu akan datang?" tanya sherly, sekarang dia menitik kan air mata
"abang juga gak tau dek..hanya anak tu dan tuhan yang tau dek, mungkin penantian adek akan terjawab dengan sendirinya, bersabarlah!" kata amri mencoba menenangkan sherly yang menangis
"aku sayang dia bang" kata sherly, dia masih menangis dipelukan abangnya
***
Keesokan harinya..
Sherly berjalan jalan menyusuri lorong lorong kelas, waktu itu di sekolah masih sepi, sherly melihat jam T-SPORTnya, masih jam 6.00, sherly emang sengaja datang cepat, soalnya hari ini dia dpat tugas piket...
Sesampainya di kelas, sherly bersih2, setelah itu dia hanya mengutak atik jam T-SPORT kesayangannya, sambil menunggu kelas gak sunyi lagi..
Pukul 6.30, anak2 udah banyak yang datang, sekarang sherly lagi ditemani haini dan astri...
"eh sher, gimana hubungan kau ma anak tu?" tanya haini
"iya sher, gimana?" tanya astri ikut antusias
"masih kayak yang dulu, gak ada yang berubh" kata sherly, raut wajahnya berubh sedih
"sher, apa enaknya sich pacaran kayak gitu?" tanya haini
"iy sher, pacaran tapi kayak gak pacaran, apa enaknya sich?" sambung astri
"ntah" jwb sherly singkat
"eh sher, mending kau putusin aja tuh anak" saran haini
"iya, setuju aku tu" sambung astri ikut ikutan
"aku sayang dia hen,as" kata sherly
"aku tau, tapi apa ini yang namanya cinta?" tanya haini
"hen, terkadang cinta itu gak butuh balasan, terkadang ada cinta yang hanya sepihak, cinta itu bukan hanya sekedar saling memiliki dan sling mencintai, tapi ada kalanya cinta itu hanya stu pihak yg mencintai..." kata sherly panjang lebar
"wah..nyerah dech sama master cinta" kata astri dan haini bersamaan, tawa mereka meledak...
"tapi..aku salut sama mu sher, kau masih tetap bisa setia sama cowok yang kayak anak tu, yang cuek abiz, tetep sabar ya sher" kata astri setelah mengontrol tawanya yg bgtu hebat
Sherly hanya mengangguk, terlihat jelas dari wajahnya, dia sangat sedih, mungkin ingin menangis....
bersambung...
Eps11 C.I.N.T.A => WELCOME TO PERAWANG
"bang, ada apa sich?" tanya sherly penasaran
Amri melirik raja, raja mengangguk, artinya mungkin raja menyuruh amri untuk cerita sama sherly, amri menarik tangan sherly membawanya sedikit menjauh dari raja, rizal, dan gita...
"bang, sebenarnya ada apa sich antara abang ma gita?" tanya sherly saat mereka telah menjauh dari gita dan yang lain
"dek, abang gak ada apa apa sama si gita" kata amri
"trus, kok gita manggil abang pake say say gtu, mesra banget, sinta juga kayaknya dia benci deh ma gita? Bang, jangan jangan ini yang buat abang kayak kemaren?" amri mengangguk
"cerita donk bang, ada apa sich sebenarnya?" sherly makin penasaran
"dek, adek tau kan, dulu abang suka ma dila, trus abang deketin gita yang temen baiknya dila, abang baik lah ma dia, itu semua buat deketin dila, tapi ternyata gita salah paham dengan kebaikan abang ma dia, dan itu masih berlanjut sampai sekarang" cerita amri
"dia manggil abang pake say, abang sich gak suka di panggil kayak gitu, tapi..dia tetep manggil abang kayak gitu, dan kemaren pas abang jalan ma sinta, sinta ngeliat sms yang pke say say, dan beginilah jadinya!" lanjutnya
"aduh abang, abang gimana sich, jelas donk sinta marah, liat cowoknya yang juga ngasih perhatian lebih sama cewek lain!" kata sherly
"tapi adek aja gak marah kalo anak tu gak perhatian ma adek" sherly sempat terdiam mendengar sebutan 'anak tu',raut wajahnya tampak sedih, tapi cepat2 di hilangkannya...
"itu lain lagi ceritanya, sekarang kita lagi bahas masalah abang" kata sherly, nada suaranya biasa tpi agak lirih
"maaf" kata amri "trus abang mesti gimana?" tanya amri ganti topik pembicaraan
"abang bilang donk ma gita, kalo dia gak usah manggil abang kayak gitu lagi" kata sherly
"abang takut nyinggung dia, abang takut nyakitin perasaan dia"
"ih..abang tu terlalu baik ya ma orang, saking baiknya abang malah mentingin perasaan cewek lain dari pada perasaan cewek abang sendiri" kata sherly yang mulai kesel melihat amri
"tapi dek..."
"udah, gak usah pake tapi tapian, pokoknya abang tu harus tegas" kata sherly kembali ke tempat gita, raja, dan rizal, di susul dengan amri dibelakangnya
"say, kamu ngomong apa sich sama sherly?" tanya gita yang masih gak merasa bersalah dengan perbuatannya
sherly menyikut amri, "git, mulai detik ini dan seterusnya, jangan manggil aku dengan sebutan itu ya, aku gak suka" kata amri
"loh kenapa?" tanya gita
"kau tau kan? Aku udah punya cewek, gak seharusnya aku dipanggil cewek lain dengan sebutan itu" kata amri
Gita kesel, kemarahan terpancar dari wajahnya, kebetulan saat itu sinta lewat, gita menatap mata sinta, dgn tatapan yang tajam, sangat tajam..lalu mereka berlalu berselisih jalan
***
Saat jam istirahat, sherly menemani rizal untuk mendaftar ekskul basket...
"zal, aku disini aja ya, kau kesana sendiri aja" kta sherly
"loh, loe gimana sich? Gue kan anak baru, mana tau gue" protes rizal
"udah dech, kau tinggal daftar aja ma kak amec, kak amec itu yang itu tuh, yang ganteng dan paling tinggi itu, ya zal prg sendiri aja ya" bujuk sherly, akhirnya rizal mau juga
"sherly kenapa sich? Aneh banget? Phobia kali ya?" gerutu rizal
Dari kejauhan rizal memandang sherly yang sedang melihat kelapangan basket, tepatnya orang2 yang sedang main basket, pandangan itu sama saat rizal pertama kali msuk ke sekolah ini, sebenarnya siapa sich yang dilihat sherly?
***
Malam hari di rumahnya, rizal sedang termenung, pikirannya hanya tertuju pada sherly, gadis yang aneh baginya..
"sebenarnya siapa sich yang dilihat sherly? Kok dia liat lapangan basket kayak gitu? Berbeda saat dia mandang benda lain, gue yakin dia bukan liat lapangan itu, tapi liat yang lagi main basket, tpi siapa? Kok pandangannya itu terlihat sedih, gue jadi penasaran!" kata rizal
"eh, gue kok jadi mikirin si sherly sich, adow...ingat zal, loe udah punya pacar, ingat!" kta rizal menggeleng2kan kepalanya
"eh, ngomong2 soal pcar, mira lagi ngapain ya sekarang, kangen nich" rizal ngomong sendiri, kayak orang gila aja,
tiba tiba hp rizal bergetar...
Drt..drt..drt...
Salahkah bila aku mencintaimu, dan berharap engkau kan jadi milikku, walau banyak yang blng kau tak pantas untuk ku..
Ringtone tanda ada panggilan masuk berbunyi...
Rizal melihat layar hp nya, tertera "sohib putra calling", rizal lansung mengangkat hpnya..
"halo put" kata rizal senang, ditelpon konco lamanya
"halo zal, gawat..gawat..." kata putra di sebrang telpon
"gawat gawat apaan sich?" tanya rizal penasaran
"jadi gini, tadi gue kan pergi ke mall bareng nyokap, trus gue liat mira" kta putra
"trus?"
"gue liat mira bareng cowok, mereka gandengan, pelukan, pokoknya mesra abiz" kata putra di seberang telpon sana
bersambung ...
Amri melirik raja, raja mengangguk, artinya mungkin raja menyuruh amri untuk cerita sama sherly, amri menarik tangan sherly membawanya sedikit menjauh dari raja, rizal, dan gita...
"bang, sebenarnya ada apa sich antara abang ma gita?" tanya sherly saat mereka telah menjauh dari gita dan yang lain
"dek, abang gak ada apa apa sama si gita" kata amri
"trus, kok gita manggil abang pake say say gtu, mesra banget, sinta juga kayaknya dia benci deh ma gita? Bang, jangan jangan ini yang buat abang kayak kemaren?" amri mengangguk
"cerita donk bang, ada apa sich sebenarnya?" sherly makin penasaran
"dek, adek tau kan, dulu abang suka ma dila, trus abang deketin gita yang temen baiknya dila, abang baik lah ma dia, itu semua buat deketin dila, tapi ternyata gita salah paham dengan kebaikan abang ma dia, dan itu masih berlanjut sampai sekarang" cerita amri
"dia manggil abang pake say, abang sich gak suka di panggil kayak gitu, tapi..dia tetep manggil abang kayak gitu, dan kemaren pas abang jalan ma sinta, sinta ngeliat sms yang pke say say, dan beginilah jadinya!" lanjutnya
"aduh abang, abang gimana sich, jelas donk sinta marah, liat cowoknya yang juga ngasih perhatian lebih sama cewek lain!" kata sherly
"tapi adek aja gak marah kalo anak tu gak perhatian ma adek" sherly sempat terdiam mendengar sebutan 'anak tu',raut wajahnya tampak sedih, tapi cepat2 di hilangkannya...
"itu lain lagi ceritanya, sekarang kita lagi bahas masalah abang" kata sherly, nada suaranya biasa tpi agak lirih
"maaf" kata amri "trus abang mesti gimana?" tanya amri ganti topik pembicaraan
"abang bilang donk ma gita, kalo dia gak usah manggil abang kayak gitu lagi" kata sherly
"abang takut nyinggung dia, abang takut nyakitin perasaan dia"
"ih..abang tu terlalu baik ya ma orang, saking baiknya abang malah mentingin perasaan cewek lain dari pada perasaan cewek abang sendiri" kata sherly yang mulai kesel melihat amri
"tapi dek..."
"udah, gak usah pake tapi tapian, pokoknya abang tu harus tegas" kata sherly kembali ke tempat gita, raja, dan rizal, di susul dengan amri dibelakangnya
"say, kamu ngomong apa sich sama sherly?" tanya gita yang masih gak merasa bersalah dengan perbuatannya
sherly menyikut amri, "git, mulai detik ini dan seterusnya, jangan manggil aku dengan sebutan itu ya, aku gak suka" kata amri
"loh kenapa?" tanya gita
"kau tau kan? Aku udah punya cewek, gak seharusnya aku dipanggil cewek lain dengan sebutan itu" kata amri
Gita kesel, kemarahan terpancar dari wajahnya, kebetulan saat itu sinta lewat, gita menatap mata sinta, dgn tatapan yang tajam, sangat tajam..lalu mereka berlalu berselisih jalan
***
Saat jam istirahat, sherly menemani rizal untuk mendaftar ekskul basket...
"zal, aku disini aja ya, kau kesana sendiri aja" kta sherly
"loh, loe gimana sich? Gue kan anak baru, mana tau gue" protes rizal
"udah dech, kau tinggal daftar aja ma kak amec, kak amec itu yang itu tuh, yang ganteng dan paling tinggi itu, ya zal prg sendiri aja ya" bujuk sherly, akhirnya rizal mau juga
"sherly kenapa sich? Aneh banget? Phobia kali ya?" gerutu rizal
Dari kejauhan rizal memandang sherly yang sedang melihat kelapangan basket, tepatnya orang2 yang sedang main basket, pandangan itu sama saat rizal pertama kali msuk ke sekolah ini, sebenarnya siapa sich yang dilihat sherly?
***
Malam hari di rumahnya, rizal sedang termenung, pikirannya hanya tertuju pada sherly, gadis yang aneh baginya..
"sebenarnya siapa sich yang dilihat sherly? Kok dia liat lapangan basket kayak gitu? Berbeda saat dia mandang benda lain, gue yakin dia bukan liat lapangan itu, tapi liat yang lagi main basket, tpi siapa? Kok pandangannya itu terlihat sedih, gue jadi penasaran!" kata rizal
"eh, gue kok jadi mikirin si sherly sich, adow...ingat zal, loe udah punya pacar, ingat!" kta rizal menggeleng2kan kepalanya
"eh, ngomong2 soal pcar, mira lagi ngapain ya sekarang, kangen nich" rizal ngomong sendiri, kayak orang gila aja,
tiba tiba hp rizal bergetar...
Drt..drt..drt...
Salahkah bila aku mencintaimu, dan berharap engkau kan jadi milikku, walau banyak yang blng kau tak pantas untuk ku..
Ringtone tanda ada panggilan masuk berbunyi...
Rizal melihat layar hp nya, tertera "sohib putra calling", rizal lansung mengangkat hpnya..
"halo put" kata rizal senang, ditelpon konco lamanya
"halo zal, gawat..gawat..." kata putra di sebrang telpon
"gawat gawat apaan sich?" tanya rizal penasaran
"jadi gini, tadi gue kan pergi ke mall bareng nyokap, trus gue liat mira" kta putra
"trus?"
"gue liat mira bareng cowok, mereka gandengan, pelukan, pokoknya mesra abiz" kata putra di seberang telpon sana
bersambung ...
Langganan:
Postingan (Atom)